Lihat ke Halaman Asli

Yosafat Anditya Wiryawan

better than yesterday

Menuju Kedaulatan Pangan Bersama "KITA"

Diperbarui: 2 Juni 2018   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : kabarbisnis.com

BULOG mungkin kata-kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita semua, akan tetapi sedikit dari kita yang tahu benar apa itu Bulog, peran Bulog, produk-produk yang dihasilkan oleh Bulog. Terlebih generasi zaman now yang lebih tahu tentang produk asing dan brand-brand dari luar negeri ketimbang dari dalam negeri sendiri. 

Tidak ada yang bisa disalahkan dari kejadian ini, majunya teknologi memang memungkinkan kita untuk dapat mengetahui informasi-informasi yang beredar luas termasuk informasi dari luar negeri. Dengan cepat sesuatu menjadi viral dengan bantuan internet. Dari yang semula kita tidak tahu mengenai apa-apa, kini menjadi tahu baik itu informasi di dalam negeri sendiri maupun di luar negeri. 

Kesadaran masyarakat kita memang terbilang cukup rendah akan produk dalam negeri, terlebih masyarakat cenderung lebih suka jika mengetahui hal-hal yang dianggap "keren" daripada hal-hal semacam ini. Bukan berarti dengan mengetahui hal-hal mengenai Bulog dan sejenisnya itu sesuatu yang tidak keren, hanya saja masih banyak masyarakat memang kurang peka akan hal ini. 

Masyarakat hanya berpikir mengapa mereka harus mengenal Bulog kalau ternyata Bulog sendiri ternyata tidak ada relevansinya dengan kegiatan dan kehidupan mereka? Wajar jika banyak yang berpikiran seperti ini, terlebih generasi milenial zaman sekarang. Maka dari itu diperlukan usaha yang tidak sedikit untuk lebih mengenalkan Bulog beserta produk-produknya kepada masyarakat luas. 

Bulog harus berkerja ekstra keras, menjadi lebih kreatif dan inovatif, bukan hanya dalam meluncurkan produk barunya, tetapi terutama dalam mengelola saluran distribusinya. Kalau tidak maka segmen pasarnya tidak berubah, yaitu segmen tertentu saja yaitu kelas menengah kebawah. 

Menjelang hari raya harga pangan pokok pasti melunjak dan menjadi tidak stabil, pemerintah harus melakukan kontrol agar harga pangan tersebut dapat tersalurkan kepada masyarakat dengan baik. Langkah yang dapat dilakukan pemerintah antara lain dengan menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET), melakukan koordinasi dan pengawasan melekat dengan melibatkan satgas dan kementrian/lembaga terkait, dengan rencana aksi stabilisasi harga pangan, yaitu dengan menjaga pasokan terdistribusi dengan baik ke sentra-sentra pemasaran dan melakukan operasi pasar oleh Bulog serta optimalisasi dan pengembangan outlet distribusi pangan : Toko Tani Indonesia (TTI), Rumah Pangan Kita (RPK), E-Waroeng, Depo Bahan Pangan Pokok Kita, Bazar Pangan Murah.  

BULOG MENUJU KEDAULATAN PANGAN

Bulog sendiri merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Pangan sendiri merupakan kebutuhan utama bagi semua manusia, maka dari itu peran Bulog pada dasarnya tidak bisa dikesampingkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bulog terus berupaya mencapai tujuan mereka, yaitu mewujudkan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan sendiri merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang tentunya berkualitas baik dengan gizi yang baik pula dan semua itu diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tentu bukan hal yang mudah mengingat besarnya masyarakat Indonesia. Maka dari itu dibutuhkan suatu strategi yang tepat yang langsung dapat tertanam dalam benak masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk dari Bulog.

www.bulog.co.id

Bukan tidak mungkin dalam perjalanannya Bulog menemui hambatan dan kesulitan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, seperti apakah kualitas produk yang dihasilkan oleh Bulog sudah memenuhi standar bagi masyarakat Indonesia? 

Apakah harga Bulog dapat untuk bersaing dengan harga produk lain untuk bisa memenangkan pasar? Apakah pendistribusian yang dilakukan oleh Bulog sejauh ini sudah memadai dan dapat mencapai berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia? Masalah pasti ada dalam kehidupan, maka dari itu penting bagi Bulog untuk lekas berbenah dan memperbaiki diri agar kedepannya dapat menjadi pemimpin pasar yang berkualitas baik dalam segala macam bidang.

Bulog sendiri secara perusahaan juga terus berupaya meningkatkan kualitas mereka agar dapat mempersembahkan hasil terbaik bagi masyarakat Indonesia, karena itu juga sesuai dengan misi mereka. Salah satu upaya pembenahan dan peningkatan Bulog dapat dilihat dari penerapan tata kelola perusahaan (GCG). Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di Perum BULOG terus mengalami peningkatan dan penyempurnaan sejalan dengan dinamika penugasan pemerintah di bidang pangan dan tuntutan bisnis komersial serta komitmen Perum BULOG dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan sesuai prinsip-prinsip GCG. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline