Lihat ke Halaman Asli

Pakde Mikro

Penulis Ekonomi

Jangan Ada Lagi yang Tertipu Investasi Bodong

Diperbarui: 2 Maret 2023   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Belajar keuangan sejak dini akan menyelamatkan hidup kita dari kesusahan. Menurut Robert Kiyosaki diperlukan ilmu uang atau investasi yang disebutnya pasif income. Investasi adalah cara yang baik untuk mengembangkan kekayaan anda, namun dengan semakin populernya investasi, terdapat juga penipuan investasi yang semakin banyak. Oleh karena itu, sangat penting bagi anda untuk dapat mengenali ciri-ciri investasi bodong sehingga anda tidak terjebak dalam penipuan tersebut.

Ciri-ciri utama dari investasi bodong adalah janji keuntungan yang tidak realistis. Penipuan investasi sering kali menjanjikan pengembalian investasi yang sangat tinggi dalam waktu singkat, yang jauh melebihi tingkat pengembalian yang dapat dicapai melalui investasi yang sah. Ini biasanya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan seringkali hanya merupakan jebakan untuk memikat calon investor.

Investasi bodong juga cenderung meminta anda untuk membayar biaya awal atau biaya tambahan yang tidak wajar. Penipuan investasi sering kali mengenakan biaya tinggi sebagai syarat untuk bergabung atau sebagai biaya administrasi, padahal seharusnya tidak ada biaya seperti itu.

Selain itu, investasi bodong biasanya tidak memiliki informasi atau dokumen resmi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis investasi yang sah. Ini termasuk dokumen seperti prospektus, surat izin usaha, dan informasi yang transparan tentang investasi dan risiko yang terkait.

Investasi bodong seringkali juga tidak memiliki jejak rekam yang jelas atau informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Calon investor tidak dapat menemukan informasi yang cukup tentang perusahaan, tim manajemen, atau produk investasi yang ditawarkan. Ini merupakan tanda bahaya karena perusahaan investasi yang sah harus mempublikasikan informasi tentang keuangan mereka dan tentang produk dan layanan mereka.

Ciri lain dari investasi bodong adalah penawaran yang terlalu terburu-buru. Penipuan investasi seringkali memberikan penawaran yang harus diambil dalam waktu yang sangat singkat, sering kali dalam waktu beberapa hari atau bahkan beberapa jam. Hal ini menghilangkan kesempatan bagi calon investor untuk melakukan riset dan penelitian yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat.

Selain itu, penipuan investasi sering kali menggunakan taktik tekanan, seperti mengancam atau memaksa calon investor untuk membeli atau bergabung dalam investasi mereka. Mereka seringkali menawarkan diskon atau bonus khusus untuk meningkatkan tekanan agar calon investor bergabung.

Terakhir, investasi bodong biasanya tidak memiliki jejak rekam yang baik. Calon investor sebaiknya mengecek apakah perusahaan memiliki riwayat panjang yang sukses atau apakah mereka baru saja mulai berbisnis. Calon investor juga harus memeriksa reputasi perusahaan dan meminta pendapat dari orang lain yang pernah berinvestasi dengan perusahaan tersebut.

Jadi, sebagai investor, penting bagi anda untuk selalu berhati-hati dan melakukan riset dan penelitian yang cukup sebelum berinvestasi. Jangan terlalu terburu-buru dan waspadalah terhadap ciri-ciri investasi bodong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline