Lihat ke Halaman Asli

Saat Desa Berani Rangkul Kaum Lemah dan Terpinggirkan

Diperbarui: 1 Juli 2016   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kaum lemah dan terpinggirkan tak miliki akses pada kekuasaan. Pemerintah acapkali memanfaatkan mereka sekadar untuk membangun sentimen populis. Ironisnya, kaum lemah dan marginal tidak dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan. 

Gerakan Desa Membangun (GDM) melihat pemerintah sering menggunakan cara pandang yang salah terhadap kaum lemah dan marginal. Mereka acapkali ditempatkan sebagai beban pembangunan dan anti kemapanan. Alih-alih mendapat pelayanan yang baik, kelompok lemah dan marginal tidak mampu mengakses pelayanan tersebut.

Desa memiliki peluang besar untuk menempatkan kelompok tersebut secara lebih bermartabat. Mereka dapat dilibatkan dalam musyawarah desa yang membahas persoalan-persoalan strategis di desa. Tindakan ini akan membuat hasil musyawarah makin berpihak pada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline