Lihat ke Halaman Asli

Promosi Seni dan Budaya Asli Papua dalam Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua di Biak

Diperbarui: 20 Oktober 2015   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua III akan dimeriahkan oleh beragam pentas seni dan budaya asli Papua. Pagelaran seni-budaya akan dimulai dengan pawai yang melewati titik-titik penting di Kota Biak. Pawai ini jelas akan memanjakan para fotografer untuk mengambil angle yang paling menarik.

Konferensi akan berlangsung pada 28 Oktober hingga 1 November 2015. Tujuh wilayah adat di Papua sudah menyatakan hadir dalam acara ini, seperi wilayah adat Tabi, Saireri, Doberai, Bomberay, Anim Ha, La Pago, dan Me Pago. Kehadiran mereka menjadi pratanda Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua III berjalan lancar.

Seni dan budaya asli Papua biasanya berbentuk tarian dan nyanyian. Gerakan tari bersifat monoton yang dilakukan secara berulang-ulang. Sebagian besar tarian dilakukan secara kelompok, hal itu menandakan cara hidup masyarakat tradisional Papua yang bersifat komunal.

Nyanyian atau vocal song asli Papua berisi dialog antara manusia dan alam. Banyak bunyi yang menirukan suara atau gerak satwa yang ada di hutan. Meski bentuk syairnya sangat sederhana, tapi nyanyian asli papua penuh dengan simbol dan metafor kesatuan hubungan kosmos dan makrokosmos.

Dewan Adat Papua menyadari seni dan budaya asli Papua sebagai bagian dari pemersatu masyarakat adat di tanah Papua. Setiap Dewan Adat Daerah akan menampilkan delegasi seni mereka untuk dipentaskan dalam panggung seni selama konferensi berlangsung. Selama konferensi, datanglah ke Biak untuk menikmati khasanah seni dan budaya Papua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline