Lihat ke Halaman Asli

Pasca Erupsi Merapi, Warga Kembangkan Usaha BBM

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13311774112140328401

Setelah erupsi merapi dan banjir lahar dingin Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, menerima kelimpahan material pasir. Banyak lahan warga, baik perumahan maupun pertokoan terendam oleh lahar yang terbawa setelah hujan lebat. Namun, melimpahnya lahar dingin Merapi juga membawa berkah bagi warga, yaitu produksi batako. Pasir yang menimbun Desa Jumoyo dimanfaatkan untuk membuat batako kualitas unggulan. Ada pembuatan batako yang dikelola secara perseorangan, ada juga yang dikelola secara kelompok. Salah satu kelompok produsen batako yang cukup terkenal adalah BBM. BBM bukan singkatan dari Bahan Bakar Minyak tapi Bakul Batako Merapi. BBM memanfaatkan pasir dari lahar hujan untuk menguatkan ekonomi kelompok. BBM membuat batako dalam aneka bentuk. Setiap hari kelompok tersebut mampu memproduksi batako 2.000 batako. Harga batako sendiri bermacam-macam sesuai dengan ukuran maupun bentuknya, antara Rp 2.500,00 hingga Rp 4.500,00. Mutu batako buatan BBM tak perlu diragukan lagi. Material pasir yang terbawa saat banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi digolongkan sebagai pasir kualitas satu. Karena itu, batako yang diproduksi BBM tak ada bandingannya. Pembelian batako bisa langsung datang ke lokasi pembuatan di kampung Seloiring, Desa Jumoyo, Salam, Magelang. Selain itu juga melakukan pemesanan dengan menghubung langsung kelompok BBM dengan kontak person Eko 08122750717, 085643171754 atau Ipung 081227930614, 087834022454 (Tulisan ini diolah dari berita Radio Komunitas Lahara FM, Jumoyo, Salam, Magelang)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline