Lihat ke Halaman Asli

Cara Teruji Menemukan Ide Tulisan

Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman Saya dalam Mencari Ide Tulisan

Pernah satu kali, saking tidak ada ide apa yang mau ditulis, saya menutup mata dan membayangkan semua yang saya alami di hari itu. Saya melihat, membaca, dan berbicara apa, semua saya ingat kembali. Saya pikir dengan cara begitu saya akan mendapatkan ide.

Tapi tidak ada ide.

Kemudian saya mencoba mencari ide di dalam buku. Semua buku – bukan semua sebenarnya – saya buka.

Saya buka buku karangan Ryonosuke Akutagawa yang berjudul Kappa. Di akhir buku itu dijelaskan bahwa si penulis, yang akhirnya bunuh diri tersebut, ternyata ber-ibu-kan seorang gila. Saya suka dengan cara Ryonosuke membuka ceritanya: “Ibuku orang gila...Ia biasa duduk sendirian di dalam rumah di Shiba. Rambutnya disanggul dengan menggunakan sisir dan menghisap rokok dengan pipa rokok yang panjang. Tubuhnya kurus, wajahnya yang kecil tampak muram dan tanpa semangat sama sekali.... Aku ingat pada suatu kesempatan ketika aku naik ke lantai atas bersama ibu angkatku menyalami ibu, tiba-tiba ia memukul kepalaku dengan pipa rokoknya. Namun, seperti biasa ia sangat tenang meskipun gila. Ketika aku atau kakakku mengganggunya, ia akan menggambar untuk kami di atas kertas... Namun, orang-orang yang ia gambar semuanya berwajah serigala...”

Tetapi sampai di situ saya tetap blank. Benar-benar blank. Saya lalu mencoba buku lain lagi, tapi tetap tulisan Ryonosuke Akutagawa. Kali ini saya buka di sembarang halaman dan saya menemukan paragraf yang bercerita seperti ini: “”Bunuh dia! Aku tak bisa kawin denganmu  selama dia masih hidup. Bunuh dia!”Pernahkah kata-kata penuh kebencian semacam itu keluar dari mulut manusia sebelumnya?...”

Saya kaget. Buku itu kecil saja. Saya beli tahun 2003, dan sampai sekarang masih kaget dengan cara Ryonosuke bercerita.  Benar-benar lihai.

Kemudian saya kembali menatap kertas saya. Masih kosong. Sudah lebih dua jam, dan ide tetap tidak kunjung datang. Saya harus bagaimana lagi.

Semedi sudah, cari di buku sudah. Wah bisa-bisa tidak nulis nih, pikir saya.

Bagaimana dengan Gunawan Muhammad? Masa tunggu ide dulu baru tulis artikel untuk Catatan Pinggir? Kan dikejar deadline tuh.

Atau desainer, masa tunggu ide dulu baru bisa kerja?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline