Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Saya Menulis?

Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa alasan saya menulis? Mungkin ini pertanyaan terpenting dalam sejarah kepenulisan saya. Mengapa? Karena satu saat nanti, tidak seorang pun - termasuk saya - yang percaya saya memang bisa menulis.

Mengapa menulis?

Di hari itu, jawaban ini menjadi penting.

Pertanyaan,"Mengapa menulis?" sering dijawab asal-asalan. Saya pernah dengar (juga jawab),"Menulis bagi saya seperti bernafas," atau "Kenapa tidak?"

Mungkin jawaban-jawaban itu benar, tapi tidak tepat. Nanti waktu kena writer's block, atau ada yang komen bahwa tulisan saya membosankan, maka akan nampak kalau ternyata jawaban-jawaban itu tidak ada gunanya.

Fakta tentang Menulis
1. Satu hari nanti, saat saya rasanya kok seperti bukan penulis, saat dimana semua ide yang saya tulis berbalik menyerang saya, gaya tulisan yang saya andalkan lumpuh total, hati dan otak saya kompak bilang bahwa saya selama ini buang-buang waktu saja, di hari itu, saat tidak ada seorang pun yang mau baca tulisan saya, jawaban mengapa saya menulis menjadi sangat penting.


2. Tidak ada yang mendukung saya menulis, bahkan saudara saya mempertanyakan apakah memang saya bersyarat menjadi seorang penulis atau tidak. Saat itu, jawaban saya menentukan.

Saya pun kadang merasa seperti bukan penulis. Di saat itu, saya perlu menjawab, kenapa saya menulis.

Jadi mengapa saya menulis?

Ada enam alasannya.
1. Saya menulis untuk orang lain, saya menulis supaya bisa membantu orang lain melewati hal yang tak terduga. Saya menulis sebab saya melihat hal-hal yang orang lain tidak lihat, dan saya tahu apa yang saya tulis itu berguna bagi mereka.


2. Saya menulis untuk diri sendiri, sebab menulis itu seperti olahraga, atau makan, atau tidur. Menulis membangun mental positif. Menulis melepaskan stres. Menulis membantu saya menyadari bahwa hidup itu indah dan penting. Menulis membantu saya berteman dengan masa lalu, mendulang mutiara dari saat-saat suram, memberi saya kekuatan untuk menang menghadapi tantangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline