Lihat ke Halaman Asli

Yoss Prabu

Novelis

Kalau Kaya Begitu, Gua Juga Bisa

Diperbarui: 9 Januari 2025   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengantar

Kang Juhi, pedagang gorengan. Tinggal seorang diri, di sebuah kamar kontrakan, di pinggiran Jakarta. Namun ia bisa berada di mana saja, dan bertemu dengan siapa saja. Karena ia hanya semacam simbol yang mewakili suatu kelompok masyarakat marjinal, yang alam bawah sadarnya terkadang mengejawantah ke berbagai dimensi kehidupan. Kang Juhi mengamati lalu batinnya mengkritisi berbagai aspek kehidupan yang sering kali menyimpang menurut penalaran akal sehat Kang Juhi. Apakah penalaran batinnya bisa dipertanggungjawabkan? Perlu diskusi lebih lanjut. Karena ia hanya penjual gorengan, yang tak menarik perhatian. Dibutuhkan tatkala tak ada pilihan.

Namanya juga dongeng.

*

Kalau Kaya Begitu Gua Juga Bisa

Yoss Prabu

Di suatu pagi yang mendung, Kang Juhi duduk di tikar rombeng, di rumah kontrakannya. Sambil menyeruput kopi hitam. Di tangannya ada ponsel yang hampir pensiun, layarnya penuh retakan seperti pola batik tak disengaja. Ia sedang asyik scrolling media sosial ketika sebuah unggahan viral menyita perhatiannya. Seorang influencer muda sedang menjelaskan rahasia kesuksesannya: hanya minum air putih delapan gelas sehari dan tidur cukup.

Kang Juhi tertawa kecil. "Apa-apaan ini? Minum air doang bisa sukses? Kalau kaya begitu, gua juga bisa!" ujarnya dengan nada setengah kagum setengah heran.

Fenomena seperti ini sering kali membuat Kang Juhi merasa hidup ini tidak adil. Baru dua hari lalu, ia menonton video tentang seseorang makan gorengan tahu isi dengan sepiring nasi. Video itu mendapatkan jutaan views. Kang Juhi memiringkan kepala sambil bergumam, "Lah, kalau cuma makan gorengan pakai nasi, itu mah makanan wajib. Setiap hari juga begitu. Tapi kenapa dia yang jadi terkenal?"

Rasa penasaran Kang Juhi kian bertambah ketika ia melihat seseorang dengan santai membongkar paket belanjaan online yang isinya terdiri dari barang-barang elektronik mahal. Sepertinya tidak ada yang istimewa, tapi entah bagaimana, video itu hujan komentar.

"Orang cuma buka bungkus doang, penonton segitu banyak. Kalau kaya begitu, gua juga bisa!" pikir Kang Juhi, kali ini lebih serius.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline