Pencemaran akibat limbah pabrik sepertinya sudah tidak asing lagi bagi kita. Terlebih akhir-akhir ini di saat zaman mulai modern, industri dimana-mana dan mesin-mesin canggih meraja lela.
Pencemaran yang disebabkan karena adanya limbah pabrik dari hasil industri. Limbah pabrik ini bisa saja berbentuk cair, padat maupun gas. Dan pencemaran ini juga bisa menyerang air, udara maupun tanah.
Kegiatan produksi pada perusahaan industri- industri besar menyebabkan polusi air. Saat ini, Air di muka bumi baik di sungai, danau dan laut telah tercemar oleh berbagai bahan kimia berbahaya.
Perusahaan-perusahaan tersebut dengan sengaja membuang limbahnya langsung menuju sungai, danau, dan laut. Akibatnya, perairan kita menjadi tercemar dan beracun, sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, seperti keperluan masak, minum, dan mencuci. Bahkan juga menyebabkan musnahnya biota-biota air, seperti ikan, tumbuhan air, dan lain-lain.
Selain pencemaran air, perusahaan-perusahaan industri juga menghasilkan asap yang sangat banyak di udara. Asap tersebut merupakan hasil dari proses pembakaran. Akibatnya, udara menjadi sangat kotor dan beracun. Padahal udara bersih sangat di butuhkan bernafas.
Tidak hanya itu, kegiatan industri juga menyebabkan pencemaran pada tanah. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang secara berlebihan menyebabkan tanah kehilangan kesuburannya.
Selain itu penggunaan pestisida berlebihan menyebabkan sayuran dan buah-buahan menjadi beracun yang membuat bahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan pemaparan di atas bisa kita simpulkan, lingkungan kita telah tercemar. Jika tidak segera diatasi lingkungan kita akan semakin rusak dan berdampak buruk bagi kehidupan yang akan mendatang.
Dalam pencemaran air, solusi yang dapat digunakan antara lain dengan penggunaan sistem filtrasi bagi limbah industri.
Tujuan dari filtrasi ini untuk mengurangi zat-zat berbahaya yang ada dalam limbah. Sehingga, zat-zat dalam limbah yang berbahaya akan berkurang ketika dibuang ke laut ataupun sungai. Dengan begitu limbah tidak akan mencemari air dengan membawa zat berbahaya. Namun, kualitas airlah yang akan berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H