Siang menjelang, Syifa ingat hari ini ibu berjanji akan mengajaknya ke pasar sepulang dari sekolah. Sekolah sebentar lagi usai. Syifa sudah tak sabar menanti ibunya datang menjemput. Ia tampak bersemangat saat melafalkan doa pulang dan menyanyikan lagu Gelang Sipaku Gelang di kelasnya menutup pelajaran hari itu.
Kelas usai, anak-anak berlarian keluar kelas menuju ke rak sepatu di depan kelas masing-masing. Anak-anak diajarkan untuk bisa memakai atau melepas sepatu sendiri. Kemudian dengan tertib berbaris, menunggu giliran untuk memakai handsanitizer. Menjaga kebersihan merupakan salah satu pembiasaan di sekolah Syifa. Meskipun Covid 19 sudah mereda, tapi protokol kesehatan tetap diberlakukan. Di dalam "Tubuh yang Sehat Terdapat Jiwa yang Kuat."
Di luar pintu gerbang, Syifa mulai menebarkan pandangan, mencari sosok ibunya berada. Satu dua kali mencari, matanya belum juga menangkap keberadaan ibunya. Lalu ia duduk dekat pos satpam.
"Ibu belum datang Mbak Syifa?" tanya Pak Sarwi satpam sekolah sambil keluar dari ruangannya.
"Belum, Pak," kata Syifa pelan.
"Ya sudah, ditunggu sebentar ya," sahut Pak Sarwi.
Syifa terdiam. Sepuluh menit berlalu, ibu belum juga datang. Syifa mulai gelisah.
Melihat ibunya datang, Syifa sontak melompat dan berlari menyongsong ibunya.
"Ibu kemana sih, kok lama jemputnya?" tanya Syifa polos.
"Maaf, Cah ayu, Ibu harus berhenti sebentar ke bengkel tambal ban untuk mengecek ban motor yang kempis sayang, Ibu takut kalau ban-nya bocor," jawab ibu menjelaskan.