Lihat ke Halaman Asli

Yosmar Wungow

Fakultas Hukum di Universitas Sam Ratulangi Aktif dalam komunitas Dimensi Hukum

Delusi Cinta

Diperbarui: 6 September 2023   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Delusi Erotomania

Terlalu meyakini bahwa seseorang sepenuhnya Mencintainya padahal tidak sebenarnya, apakah itu keliru atau hanya sebatas perasaan saja?

Tahun ini saya  tertarik belajar Psikologi karena memberikan value  wawasan yang luas dan mendalam untuk dapat memahami arti kehidupan dan arti Manusia serta kedudukan  berbagai permasalahan sosial, meskipun saya bukan berlatar Psikologi artinya bukan mengurung niat saya untuk  belajar.. Saya  terus belajar coba membaca berbagai refrensi dan dan melihat beberapa definisi ternyata banyak arti dan tidak lepas dengan sebuah hubungan antar individu.
Kembali ke topik kata cinta dan Delusi

Cinta sangat identik dengan perasaan kasih sayang, Semua orang pasti juga pernah merasakan cinta  mulai dari bayi, remaja bahkan orang dewasa, setiap manusia memiliki perbedaan pemahaman soal cinta tentunya tidak lepas dengan arti sebuah harapan untuk saling memiliki  dan saling berbagi, sejahat-jahat orang tersebut  pasti punya kalkulasi  menerapkan cinta, apalagi orang baik, namanya manusia  pasti mempunyai hati dan perasaan  satu sama lain untuk saling mengenal berbagi dan melengkapi.

Saya coba mengulas dan ingin membagikan tulisan standar kepada pembaca semoga berkenan dan mudah di pahami.
Apa itu Cinta? Istilah cinta mungkin sudah sering didengar bahkan pernah dirasakan oleh setiap orang dalam berbagai bentuk. Rasa cinta ini mencakup berbagai keadaan emosional atau perasaan, yang ditandai dengan keintiman, gairah, komitmen, kedekatan, daya tarik, kasih sayang, dan kepercayaan. 

Tetapi  berbahaya juga jika cinta di salah di artikan ke arah yang negatif dan permasalah tersebut mengarah pada mental disorder,  Jika cinta orientasinya terlalu berlebihan akan pemaknaan soal harapan kepada subjek tertentu maka dampaknya bisa  parah juga, dan itu ada pengertiannya "Delusi Erontomania".
Erotomania adalah jenis gangguan kejiwaan yang menyebabkan seseorang meyakini bahwa orang lain menaruh rasa cinta pada dirinya, padahal kenyataannya tidak. Pengidap erotomania sering kali berkeyakinan kuat bahwa orang yang dikagumi sebaliknya mencintainya.

Apakah ini yang dinamakan gangguan Mental tentunya berawal dari perasaan atau feeling tentu imbangi atau menerapkan akal sehat, setelah saya coba mengulik di berbagai refrensi hukum daya tarik dan psikologi ternyata sangat keliru  arti Delusi Cinta romantika dan realita  tak selamanya satu arah.
Masalah Delusi Cinta bisa  terjadi pada anak remaja dan orang dewasa.
Pernah mendengar melihat berita beberapa kasus merugikan diri, bahkan ada beberapa pasangan akibat hubungan kurang baik sehingga mengidap depresi percintaan dan kehilangan arah dan jati diri akhirnya berujung bunuh diri.

Apa solusinya?
Aktualisasi diri  itu perlu lewat  lingkungan yang baik karena hidup itu butuh keseimbangan antara rutinitas dan kenikmatan hidup  baik itu rohani, jiwa dan materi yang harus terpenuhi dan terpuaskan secara sederhana guna membentuk mental yang sehat.
Hidup itu tidak baik kalau niat kita tidak baik, kalau niat kita baik maka hidup kata pun lebih baik.

Judul buku yang di kutip: Agama Skizofrenia; Delusi Cinta Ketidaksadaran dan Asal Usul Agama

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline