Lihat ke Halaman Asli

Yosi Prastiwi

Ibu rumah tangga

Percakapan di Pemakaman

Diperbarui: 18 Desember 2020   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kerusuhan. Sumber gambar Kompas.

"Namanya Juang."

Aku terkejut. Menengok sosok di sebelahku. Perempuan tua itu seolah bisa membaca pikiranku.

Tanah di kuburan Juang terlihat baru. Guguran bunga meski layu menyisakan wangi kegamsedihan. Kedua ujungnya dibatasi dengan kayu penanda. Tertulis nama Juang berikut nama ayah dan masa hidupnya.

"Kasihan mati muda." Gumanku pelan.

"Mati tua pun kasihan jika tak beramal." Perempuan tua itu berkomentar.

Aku mengangguk demi menghormati nasehat perempuan itu. Kutaksir usianya lebih tua dari ibuku. Hampir seluruh rambutnya memutih sempurna. Kedua alisnya bertaut meski warnanya tak lagi hitam.

"Emang bener Bu, Juang meninggal dihajar oknum aparat?" Aku membuka obrolan.

Kukeluarkan kamera dari ranselku. Aku ambil beberapa kali gambar nisan Juang. Juga suasana sekitar pemakaman. Sebetulnya tugasku hanya mencari foto tambahan terkait korban.

Perempuan tua itu angkat bahu. Tak menjawab.

"Oh, saya kira ibu warga sini." Aku meminta maaf atas pertanyaanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline