Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi yang Sadis

Diperbarui: 8 Maret 2024   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pisau dan Gunting yang gambarkan hal buruk jika digunakan untuk tujuan yang salah atau sadis (Dok. pribadi)


Saya masih ingat, sekitar 4 tahun yang lalu, ada sebuah kisah mengenai pembunuhan seorang anak kecil berusia 5 tahun oleh seorang remaja putri, yang berusia 15 tahun, dimana selanjutnya mayat korban disimpan dalam sebuah lemari.

Kasus ini diberitakan secara luas di beberapa media nasional terpercaya dan terkemuka, karena kisahnya yang aneh dan nyeleneh.

Dalam kasus ini, ketika si pelaku menyerahkan diri ke pihak berwajib dan diperiksa, si pelaku mengatakan tidak ada penyesalan, bahkan ia merasa puas dengan kejahatan yang dilakukannya.

Penyelidikan lebih jauh, menunjukkan bahwa pelaku mengakui bahwa ia terinspirasi dengan beberapa film horor untuk melakukan perbuatan sadisnya tersebut.

Bahkan sebelum peristiwa pembunuhan tersebut dilakukan, jika kondisi emosinya sedang tidak stabil, pelaku diketahui sering menyiksa binatang, seperti menusuk - nusuk kodok dengan garpu atau melempar kucing peliharaannya dari lantai 2 tempat tinggalnya.

Seorang ahli memberikan pendapatnya,  bahwa tayangan film meskipun sedikit,  tapi hal itu sudah bisa berpengaruh banyak pada perilaku seseorang. Sehingga ketika seseorang menonton sebuah film yang isinya berbagai hal -- hal sadis dan pembunuhan, bisa jadi akan mempengaruhi kondisi kejiwaan dan mental penontonnya.

Kembali lagi ke cerita tadi, jelas apa yang dilakukan oleh remaja putri tersebut, tentu sangat mengenaskan dan memprihatinkan.

Namun, realitanya itulah yang memang terjadi.

Jadi memang diperlukan upaya lebih dari kita semua, tentunya agar selektif dan berhati -- hati dalam memilih sebuah tontonan.

Sebuah nasihat bagus yang tercatat dalam salah satu buku paling "Best Seller / laris" di dunia, sangatlah cocok jika diterapkan pada situasi ini. Nasihat tersebut mengatakan bahwa pergaulan yang buruk, akan merusakkan kebiasaan yang baik.
Sama seperti itu, menonton sebuah film yang penuh adegan sadis dan pembunuhan akan menjadi suatu "pergaulan buruk" bagi seseorang. Apalagi jika seseorang tersebut memiliki emosi yang labil atau ada kelainan kondisi kejiwaan, ini malahan bisa menginspirasi dia untuk meniru dan mempraktekannya di dalam kehidupan nyata !

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline