Lihat ke Halaman Asli

Senja

Diperbarui: 26 Juni 2021   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari perlahan lahan lenyap
Tinggalkan bias jingga diujung cakrawala
Sejauh mata memandang indahnya merasuk
Keindahan alami senja menawan hati


Pertanda matahari mulai terbenam
Menyisakan hati dalam bungkam
Dengan rasa enggan untuk diam
Untuk ucapkan selamat malam


Senja selalu seperti ini
Perlahan datang, lalu tiba-tiba hilang
Tergantikan keremangan malam
Menyisakan kehampaan


Ini sudah senja keseribu yang kusaksikan
Begitu usang kutanggung sebuah penantian
Lembut, hangat menyatu dalam perasaan
Yang tak mudah untuk kugantikan

Senja perlahan pergi meninggalkan mentari
Namun senja tak pernah mengingkari
Untuk selalu kembali kepada sang mentari
Kau senjaku yang selalu ku nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline