Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Wafa

Freelance

Miskin Tambah Miskin, Kaya Makin Kaya, Adilkah?

Diperbarui: 3 November 2017   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencari kayu di hutan, Dokumentasi Pribadi.

Terkadang saya bingung dengan kebijakan negara ini, ya... itulah yang saya rasakan. Kadang saya melihat kebawah, dan melihat diri saya sendiri waktu dulu, tidak punya harta yang berlimpah dan hidup serba kekurangan. Akan tetapi saya selalu mensyukurinya, semua itu adalah nikmat Allah.

Pada waktu saya melihat keatas, saya ini bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa, hanya orang kecil yang tak tahu apa-apa, tak punya jabatan, tak punya gelar, hanya lulusan Madrasah Aliyah. Ya... tapi saya selalu berusaha untuk membangun sebuah usaha sendiri, menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Namun, terkadang jika saya lihat lebih kebawah, saya kasihan dengan mereka yang hidup serba kekurangan. Dan... saya tidak bisa membantu apa-apa karena saya belum punya harta yang melimpah, yaa... tentu saja hanya bisa membantu semampu saya.

Setelah itu saya lihat lagi keatas, banyak sekali orang kaya yang tidak perduli sama sekali dengan orang-orang dibawahnya, mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri dan menambah kekayaan untuk diri sendiri.

Walaupun... tidak sedikit orang kaya yang baik hati dan memiliki kepedulian yang sangat baik, namun jumlahnya tidak sebanyak mereka yang tak perduli.

Itu adalah hak pribadi, ya... memang benar itu adalah hak masing-masing orang untuk peduli pada sesama atau tidak peduli sama sekali.

Banyak sekali mereka yang miskin berusaha merubah hidupnya, dan akhirnya gagal. Banyak pula yang sukses merubah hidupnya, namun tidak sebanyak mereka yang miskin dan serba kekurangan.

Orang... semakin kaya akan terus memikirkan bagaimana caranya supaya lebih kaya dan kaya dan lebih banyak lagi harta... bahkan sebagian orang ada yang sampai menghalalkan segala cara, kebanyakan begitu, walau tak semuanya.

Orang... kalau tak punya, mau usaha terkendala dengan modal, ada yang memberanikan diri berhutang lalu gagal dan akhirnya bertambah miskin, ada yang bertahan hidup serba kekurangan dan takut dengan hutang, itu adalah pilihan.

Setelah tahun 2000, semuanya berubah dengan sangat cepat dan sangat pesat, Perubahan terjadi begitu cepat, dan makin lama makin banyak ketidak-adilan, semuanya jadi makin tak seimbang, antara yang miskin dan yang kaya.

Sebelum tahun 2013, saya hidup hanya pas-pasan, bahkan serba kekurangan, melamar kerja disana disini gajinya tidak ada yang bagus sama sekali dan tidak bisa mencukupi kebutuhan saya pribadi, akhirnya saya memutuskan untuk jadi kuli bangunan dan kuli pasir karena gajinya lebih besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline