Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Arsenal dan Ironi Jargon "Percaya Proses"

Diperbarui: 8 Januari 2025   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen gol Alexander Isak (14) ke gawang Arsenal di leg pertama semifinal Carabao Cup (Theguardian.com)

"Trust The Process" alias "Percaya Proses".

Itulah jargon yang lekat dengan Arsenal, khususnya sejak Mikel Arteta mulai bertugas di akhir tahun 2019. Jargon ini lalu berkembang menjadi sebuah "mantra", yang mengiringi progres demi progres tim.

Hasilnya, selain meraih gelar Piala FA dan Community Shield, Tim London Merah mulai terbiasa finis di papan atas Liga Inggris. Mereka bahkan mulai mampu bersaing di pacuan juara liga, khususnya dalam dua musim terakhir.

Boleh dibilang, jargon "Percaya Proses" di era pelatih asal Spanyol ini ikut andil mengembalikan posisi Arsenal sebagai anggota "Big Six" Liga Inggris. Bonusnya, mereka punya talenta muda jebolan akademi klub macam  Bukayo Saka dan Ethan Nwaneri.

Dengan performa relatif stabil, The Gunners juga mulai rutin tampil di Liga Champions. Ini menjadi nilai plus yang membantu klub dapat mendatangkan pemain berprofil lumayan seperti Martin Odegaard dan Kai Havertz.

Dengan progres dan kembalinya stabilitas klub, sepintas tak ada masalah di Emirates Stadium. Tapi, ketika memasuki fase krusial kompetisi, mereka malah sering kehabisan bensin.

Gejala ini sudah terlihat, saat tim yang sempat menguasai pucuk klasemen sementara Liga Inggris, mampu disalip Manchester City. Ini sudah terjadi dalam dua musim terakhir.

Di musim 2024-2025, gejala itu kembali terlihat, saat takluk 0-2 dari Newcastle United, pada leg pertama semifinal Carabao Cup, Rabu (8/1, dinihari WIB). Gol-gol Alexander Isak dan Anthony Gordon memaksa tim kesayangan Gooners tumbang di kandang sendiri.

Di sini, proses Arsenal era Arteta memang sudah menghasilkan progres, tapi cukup sampai disitu. Mereka belum cukup siap menghadapi tekanan berat khas babak akhir kompetisi.

Ironisnya, karena jargon "Percaya Proses" juga, tim ini jadi terlihat kehilangan identitas. Tak ada visi atau target prestasi yang jelas, selain quote viral "enjoy the moment", lengkap dengan gambar meme gajah duduk di atas batang pohon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline