Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Menulis di Era Digital, Sebuah Titik Temu Fleksibilitas dan Inklusivitas

Diperbarui: 21 Oktober 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kompas.com)

Di era digital seperti sekarang, ada banyak hal yang menjadi fleksibel, termasuk menulis artikel. Fleksibel yang saya maksud di sini adalah, berkat kemajuan teknologi, menulis tidak hanya bisa dilakukan di laptop atau komputer, tapi juga bisa dilakukan di ponsel atau tablet.

Saking fleksibelnya, menulis bisa dilakukan sambil melakukan kegiatan "multitasking" di satu perangkat. Di ponsel misalnya, menulis bisa dilakukan sambil berkirim pesan atau mendengarkan musik.

Dari fleksibilitas itu, muncullah ruang nyaman untuk menulis, yang pada gilirannya menampilkan "zona nyaman" tiap penulis. Ada yang nyaman di lebarnya laptop atau tablet, dan ada juga yang nyaman di sempitnya layar ponsel.

Tak ada yang salah di sini, karena itu sepenuhnya kembali ke rasa nyaman masing-masing. Sama seperti preferensi soal bubur diaduk atau tidak.

Berkat fleksibilitas itu juga, sisi inklusif menulis jadi semakin kuat. Menulis bukan hanya terbuka untuk segala usia, tapi semakin memungkinkan untuk diikuti seseorang, sekalipun kondisinya "dibawah standar" rata-rata orang "normal".

Kebetulan, secara kondisi, saya termasuk orang yang kondisinya "di bawah rata-rata". Akibat kelainan syaraf motorik bawaan, kecepatan menulis dan mengetik saya berada cukup jauh di bawah rata-rata.

Situasi ini kadang membuat aktivitas mengetik di laptop atau ponsel kadang terasa seperti mimpi buruk. Bukan karena tidak bisa melakukan, tapi karena tangan dan isi kepala kurang sinkron.

Biasanya, isi kepala sudah bergerak beberapa langkah lebih cepat dari tangan, dan karena itu prosesnya jadi berjalan lebih lambat. Beruntung, masalah yang sudah lama jadi "musuh bebuyutan" ini berangsur menghilang, sejak adanya ponsel pintar dan fitur teks prediktif.

Sepintas, fitur ini terlihat sepele, tapi sangat membantu, karena membuat kecepatan mengetik cukup meningkat. Rasanya seperti satu mimpi indah paling liar yang jadi kenyataan.

Berkat fitur teks prediktif, proses menulis di tangan jadi bisa lebih sinkron dengan rangkaian kata dalam kepala. Bonusnya, kalau terpaksa harus menggunakan laptop, biasanya itu untuk melengkapi kekurangan yang tak bisa dikerjakan di ponsel, tapi bisa dibereskan di laptop.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline