Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Liberte, Egalite, N'Golo Kante

Diperbarui: 3 Juli 2024   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Searah jarum jam: N'Golo Kante, Kylian Mbappe dan Didier Deschamps (Goal.com)

Judul di atas adalah satu anekdot yang muncul di dunia maya, seiring perjalanan Timnas Prancis di Piala Eropa 2024, yang dipastikan masih berlanjut usai menekuk Belgia 1-0 Senin (1/7) lalu. Gol bunuh diri Jan Vertonghen di menit-menit akhir waktu normal sudah cukup memastikan Belgia angkat koper dari Jerman.

Secara performa, tim asuhan Didier Deschamps sebenarnya masih belum meyakinkan. Hanya mencetak 3 gol dari 4 pertandingan, dengan 2 gol diantaranya berasal dari gol bunuh diri lawan dan 1 sisanya berasal dari tendangan penalti.

Untuk ukuran tim unggulan yang bertabur bintang seperti mereka, performa ini jelas belum maksimal. Belum ada lagi serangan eksplosif yang biasa kita lihat.

Situasi juga terlihat meragukan, karena Kylian Mbappe, bintang utama mereka, bertanding dengan mengenakan topeng pelindung. Seperti diketahui, penyerang baru Real Madrid itu mengalami patah tulang hidung, akibat berbenturan dengan Kevin Danso saat menghadapi Austria.

Beruntung, di balik serangan yang melempem, Les Bleus masih punya pertahanan tangguh, yang bahkan terlihat "lebih Italia dari Italia itu sendiri". Saking kuatnya, Gawang Mike Maignan baru sekali kebobolan, itupun lewat tendangan penalti Robert Lewandowski (Polandia) di laga terakhir fase grup.

Secara kualitas materi pemain, performa ini sebenarnya tidak mengejutkan, karena selain punya Maignan menjadi kiper utama AC Milan, ada duet palang pintu William Saliba (Arsenal) dan Dayot Upamecano (Bayern Munich) yang cepat dan kuat.

Tapi, soliditas itu baru benar-benar menjadi sempurna, ketika ada sosok N'Golo Kante, yang berada tepat di depan lini belakang. Gelandang Al Ittihad ini mampu menjadi penghubung lini belakang dan tengah tim, sekaligus pemutus aliran bola lawan.

Peran ini kurang lebih mirip dengan yang dulu pernah ditampilkan Claude Makelele di Timnas Prancis. Bedanya, Makelele cenderung statis, jarang ikut naik membantu serangan, sementara Kante sering ikut naik-turun membantu serangan.

"Peran Makelele" versi dinamis ini membuat eks pemain Chelsea seperti ada dimana-mana, dan di saat kondisi Mbappe membuat tim ketar-ketir, kehadiran dan kontribusinya memberi rasa aman.

Memang, pemanggilan pemain kelahiran tahun 1991 ini ke Euro 2024 awalnya dipertanyakan, tapi semua itu mampu dibayar lunas dengan sepasang penghargaan Man Of The Match dalam partai melawan Austria dan Belanda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline