Sejak Thomas Tuchel menyatakan rencana mundur dari pos pelatih bulan Februari 2024 silam, manajemen Bayern Munich langsung bergerilya mencari kandidat pelatih baru. Sejumlah nama pun muncul.
Mulai dari Ruben Amorim (Sporting Lisbon), Xabi Alonso (Bayer Leverkusen), Unai Emery (Aston Villa), Oliver Glasner (Crystal Palace), Roberto De Zerbi (Brighton), sampai Jose Mourinho, Zinedine Zidane, dan Sebastian Hoeness (Stuttgart) muncul silih berganti, tapi masih tidak jelas kelanjutannya.
Spekulasi yang ada malah cenderung bergulir liar, karena dua mantan pelatih Die Roten, yakni Hansi Flick dan Julian Nagelsmann juga masuk radar. Sayangnya, Nagelsmann memperpanjang kontrak di Timnas Jerman, sementara peluang Flick kembali ke Allianz Arena agak diragukan, karena performa jeblok di Piala Dunia 2022 bersama Timnas Jerman.
Satu nama lain yang belakangan jadi "plot twist" adalah Erik Ten Hag. Meski sedang jeblok di Manchester United, pelatih asal Belanda itu juga masuk radar. Kebetulan, eks pelatih Ajax Amsterdam itu pernah melatih tim cadangan Bayern antara tahun 2013-2015.
Sebelumnya, "plot twist" sudah lebih dulu hadir, ketika klub Bavaria mendekati Ralf Rangnick. Eks pelatih Manchester United ini menolak, karena ingin fokus melatih Timnas Austria, yang akan beraksi di Piala Eropa 2024.
Kalau melihat situasinya, proses pencarian pelatih baru Bayern terlihat agak berlarut-larut. Berbeda dengan Liverpool, yang tak butuh waktu lama untuk menggaet Arne Slot sebagai pelatih baru tim, segera setelah Juergen Klopp mengumumkan rencana mundur di akhir musim 2023-2024.
Padahal, baik Liverpool maupun Bayer sama-sama sempat membidik Ruben Amorim, Xabi Alonso, dan Roberto De Zerbi, tapi Liverpool lalu memantapkan pilihan pada Arne Slot, pelatih Feyenoord Rotterdam yang sebelumnya sempat tidak masuk radar.
Kalau melihat profil Bayern Munich sebagai klub tersukses di Jerman, dengan 6 titel Liga Champions, situasi berlarut-larut ini terlihat aneh. Tapi, situasi aneh ini jadi masuk akal, karena pelatih baru Bayern nanti dituntut mampu meremajakan dan memperbaiki performa tim, plus membangun kekompakan di ruang ganti.
Dengan standar tinggi yang biasa diterapkan Bayern dan ambisi mereka berprestasi di Eropa, wajar kalau sosok pelatih yang dicari benar-benar diukur "bibit bebet bobot"-nya. Kebetulan, perombakan juga mulai perlu dilakukan, seiring menuanya pemain senior macam Thomas Mueller dan Manuel Neuer.
Dari nama-nama pelatih yang muncul, Mourinho dan Zidane menjadi pilihan aman. Mereka punya pengalaman juara Liga Champions dan sukses di klub top, jadi cocok dengan profil klub. Kebetulan, strategi "main aman" ini pernah beberapa kali diterapkan The Bavarians di sejumlah kesempatan, dengan Thomas Tuchel sebagai yang paling gres.