Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

AVB, Kisah Unik di Era Sepak Bola Modern

Diperbarui: 6 Mei 2024   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andre Villas-Boas. (Dok zimbio via tribunnews.com)

Dalam sepak bola, ada begitu banyak cerita unik tentang kiprah seorang pelatih, tapi tak banyak yang punya cerita seunik Andre Villas Boas. 

Tak seperti kebanyakan pelatih, ia tak pernah menjadi pemain, berasal dari kalangan berada. AVB mengawali karier kepelatihan di usia 16 tahun sebagai staf kepelatihan Sir Bobby Robson di FC Porto, bersama Jose Mourinho, asisten sekaligus penerjemah pelatih legendaris asal Inggris itu.

Bakat fans FC Porto ini sebagai pelatih sebenarnya sudah terlihat di usia muda. Terbukti, di usia 20 tahun, "akamsi" kota Porto ini sudah mengantongi lisensi kepelatihan Pro UEFA. Dengan kata lain, pada usia semuda itu, ia sudah bisa melatih tim kompetisi kasta tertinggi di liga top Eropa.

Pada usia 23 tahun, pelatih kelahiran tahun 1977 ini sempat mencicipi periode singkat sebagai Direktur Teknik tim nasional British Virgin Islands pada kuartal pertama tahun 2000.

Tapi, kesempatan kembali ke FC Porto sebagai staf kepelatihan kembali datang dan diterimanya, ketika Jose Mourinho mulai bertugas di kursi pelatih tim penghuni Estadio Do Dragao tahun 2002.

Jose Mourinho dan Andre Villas Boas, rekan kerja di balik layar era 2000-an (Dailymail.co.uk)

Kemampuan analisisnya yang oke menjadikannya sosok "mata-mata" andalan Mourinho, yang secara sensasional membawa FC Porto meraih trofi Piala UEFA dan Liga Champions secara beruntun antara musim 2002-2003 dan 2003-2004.

Kebersamaan Mourinho dan AVB lalu berlanjut, saat Mou melatih Chelsea dan Inter Milan antara tahun 2004-2009. Hanya saja, saat Mou meraih Treble Winner di Inter Milan musim 2009-2010, AVB memutuskan pergi ke Academica untuk merintis karier sebagai pelatih kepala.

Di klub semenjana Liga Portugal ini, reputasinya sebagai pelatih muda berbakat mulai muncul ke permukaan. Tim yang awalnya terancam degradasi dibawanya finis di papan tengah dan lolos ke semifinal Piala Portugal musim 2009-2010.

Sir Bobby Robson dan Andre Villas Boas (Instagram officialavb via Dailymail.co.uk)

Tawaran dari FC Porto pun (kembali) datang dan diterimanya. Di klub kampung halaman sang pelatih ini, Treble Winner mampu diraihnya, setelah mengawinkan titel Liga Portugal, Piala Portugal dan Liga Europa musim 2010-2011.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline