Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Timnas U-23, Si Pelanduk yang Taklukkan Gajah

Diperbarui: 22 April 2024   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kompas.com)

Bak pelanduk diantara gajah. Begitulah analogi soal situasi awal Timnas Indonesia U-23, ketika undian fase grup Piala AFC U23 edisi 2024 selesai digelar. Seperti diketahui, mereka satu grup dengan tuan rumah Qatar, Australia dan Jordania.

Dengan status Tim Merah Putih sebagai tim debutan, tiga tim ini jelas bukan lawan enteng. Australia merupakan salah satu tim kuat di Asia, sementara wakil Timur Tengah biasanya punya energi ekstra di kandang sendiri. Apalagi, Timnas senior Jordania dan Qatar adalah finalis Piala Asia 2023.

Situasi yang dihadapi tim asuhan Shin Tae-yong juga tak mudah. Pemain kunci macam Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner hampir saja tak dilepas klubnya, sementara klub-klub Liga 1 baru bisa diajak kompromi, ketika PSSI sempat meliburkan sejenak kompetisi liga.

Apa boleh buat, target lolos fase grup yang dipatok PSSI terasa seperti satu target setengah mustahil.

Ketika pertandingan perdana melawan Qatar, Marselino Ferdinan dkk juga langsung mendapat pukulan telak. Meski secara permainan mampu mengimbangi, kombinasi strategi "furbizia" (bermain cerdik tapi licik) ala Qatar dan kinerja wasit yang tidak optimal memaksa Timnas U-23 takluk 0-2. Bonusnya, Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta kena kartu merah wasit. 

Biasanya, situasi seperti ini akan membuat tim kena mental dan ambruk di pertandingan berikutnya. Ini juga sudah pernah terjadi dalam sejumlah kesempatan di masa lalu. 

Tapi, situasi negatif ini justru mampu jadi titik balik. Entah jurus dan kata sakti apa yang diucapkan pelatih Shin Tae-yong, yang jelas para pemain mampu tampil luar biasa di laga melawan Australia dan Jordania.

Australia yang diunggulkan dan tampil menyerang mampu ditekuk 1-0, dengan titik balik datang dari  tendangan penalti Mohamed Toure yang sukses ditangkis kiper Ernando Ari. Sementara itu, Jordania yang kena mental setelah kalah 1-2 melawan Qatar mampu ditekuk 4-1, dalam sebuah performa dominan sekaligus efektif.

Kali ini, Timnas Indonesia U-23 adalah tim yang berbeda, dari Timnas Indonesia U-23 yang biasa kita lihat. Mereka tidak kalah mental sebelum bertanding, karena menjadi "pelanduk diantara gajah".

Malah, posisi sebagai "pelanduk" ini mampu dimanfaatkan untuk bergerak lebih lincah dan membiarkan para "gajah", yakni Australia dan Jordania bertubrukan tak karuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline