Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Kasus Wahyudi Hamisi, Potret Buram Sepak Bola Nasional

Diperbarui: 8 Maret 2024   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi berhasil melewati pemain Persebaya saat laga pekan ke-27 Liga 1 2023-2024 yang berakhir dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (3/3/2024) sore. (Dokumentasi PSS Sleman)

Dalam beberapa hari terakhir, nama Wahyudi Hamisi cukup banyak disorot. Semua berawal dari tindakan berbahaya pemain PSS Sleman itu, yang menendang kepala Bruno Moreira, pemain Persebaya Surabaya, dalam laga Liga 1, Senin (3/3) lalu.

Meski akhirnya menang 2-1, aksi ini diprotes manajemen Persebaya dan viral di media sosial. Belakangan, terungkap juga rekam jejak "seram" sang pemain di masa lalu, yang juga diangkat kembali di media.

Kebetulan, momen horor itu juga terjadi dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya di tahun 2018. Boleh dibilang, Persebaya (dan Bonek) punya ingatan traumatis yang mau tak mau kembali muncul dari pemain yang sama.

Kala itu, Hamisi yang masih berseragam Borneo FC melakukan tekel horor yang membuat kaki Robertino Pugliara patah. Akibatnya, pemain asal Argentina harus absen lama, sebelum akhirnya terpaksa gantung sepatu di tahun 2019.

Diluar dua insiden itu, nama pemain kelahiran tahun 1997 ini juga disorot, setelah Radja Nainggolan, bintang Bhayangkara FC, menyebut, dirinya pernah ditampar sang gelandang bertahan. Momen ini terjadi saat Bhayangkara FC bertemu PSS Sleman beberapa waktu lalu.

Meski sang pemain dan PSS Sleman belakangan sudah merilis permohonan maaf secara resmi di media, dampak viralnya insiden "seram" Hamisi telah membuat PSSI ikut bereaksi. Jelas, kata maaf saja tak cukup untuk membuat semua bisa dilupakan begitu saja.

Bruno Moreira dan Wahyudi Hamisi (Tribunnews.com)

Selain melakukan evaluasi kinerja wasit, PSSI masih menunggu surat keberatan Persebaya, supaya dapat diproses di Komite Disiplin. Kali ini, sanksi tampaknya akan tetap jatuh, meski permintaan maaf sudah dirilis di media.

Diluar situasi "membahayakan" dari insiden tersebut, ketegangan antarpemain yang terjadi setelahnya, ditambah reaksi keras publik setelah momen itu viral, jelas membuat PSSI mau tak mau harus bertindak.

Apalagi, dalam insiden itu, wasit secara ajaib hanya menghadiahkan kartu kuning, untuk rangkaian insiden yang layak diganjar kartu merah langsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline