Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Brighton dan Paradoks Zerbismo

Diperbarui: 5 Maret 2024   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Goal.com)

Dalam beberapa tahun terakhir, Brighton telah menjadi satu fenomena unik di Liga Inggris. Selain karena mampu menjadi tim kuda hitam dan cukup sukses di bursa transfer, mereka juga mampu menampilkan progresi positif di lapangan.

Secara level performa, tim dari pesisir selatan Inggris ini juga mengalami peningkatan. Dari sebatas lolos degradasi bersama Chris Houghton (2017-2019) lalu naik ke posisi 10 besar bersama Graham Potter (2019-2022) dan lolos ke Eropa untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, bersama Roberto De Zerbi.

Progres yang sejauh ini sudah berjalan juga menghasilkan satu pandangan berbeda tentang The Seagulls, karena mereka berani main menyerang, khususnya sejak ditangani eks pelatih Shakhtar Donetsk itu.

Berkat gaya main ini jugalah, nama De Zerbi menjadi populer bersamaan dengan sebutan "Zerbismo" untuk sistem permainannya yang khas. Nama pelatih asal Italia ini bahkan masuk daftar kandidat pelatih baru Barcelona, yang sedang mencari pelatih baru untuk musim depan.

Tapi, di balik tampilan kerennya, Zerbismo sendiri juga menampilkan kelemahan yang belakangan cukup terlihat mencolok, yakni masalah kepercayaan diri yang rawan ambruk jika kebobolan.

Sebenarnya, masalah ini sudah terlihat sejak musim lalu, kala Kaoru Mitoma dkk finis di peringkat 6 Liga Inggris. Meski mampu meraih 62 poin, catatan 10 kali kalah di liga memperlihatkan kelemahan itu.

Tren performa kurang lebih sama juga muncul di musim 2023-2024. Dari 27 pertandingan, Si Burung Camar sudah delapan kali tumbang.

Meski masih bercokol di posisi 9 dan berpeluang lolos ke Eropa, level performa tim milik Tony Bloom ini cenderung menurun dibanding musim lalu, karena masih bertarung juga di perdelapan final Europa League melawan AS Roma (Italia).

Dari catatan kekalahan itu, ada beberapa kekalahan telak yang hadir, seperti saat melawan Luton (0-4), Aston Villa (1-6),
Fulham (0-3), Arsenal (0-2) dan West Ham (1-3).

Ada juga kekalahan tipis yang datang, seperti saat ditekuk Manchester City dan Tottenham Hotspur 2-1, dibungkam Chelsea 2-3.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline