Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Malaysia, Sebuah Potret Kemajuan Semu

Diperbarui: 22 Januari 2024   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reaksi para pemain Timnas Malaysia usai pertandingan sepak bola Grup E Piala Asia AFC 2023 Qatar antara Bahrain dan Malaysia di Stadion Jassim bin Hamad di Doha pada 20 Januari 2024. (AFP/KARIM JAAFAR via Tribunnews.com)

Dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola di Asia Tenggara tampak berkembang. Salah satu negara ASEAN yang sepak bolanya tampak berkembang adalah Malaysia.

Di level kompetisi domestik, Liga Malaysia cukup konsisten bertahan di posisi 15 besar Asia. Peringkat ini berbanding lurus dengan performa tim-tim Malaysia, yang rutin tampil di fase gugur kompetisi Asia, khususnya Piala AFC.

Pada musim 2022, Johor Darul Takzim bahkan mampu lolos ke fase gugur Liga Champions Asia. Dengan perkembangan sepesat itu, wajar jika pemain Timnas Indonesia seperti Saddil Ramdani dan Jordi Amat tak ragu merumput di negeri jiran.

Berkat pembenahan liga ini juga, performa Timnas Malaysia juga tampak membaik. Selain mampu lolos ke putaran final Piala Asia 2023, peringkat FIFA Tim Harimau Malaya juga meningkat, dengan menempati peringkat 130 pada periode Desember 2023.

Di Kualifikasi Piala Dunia 2026, langkah awal tim asuhan Kim Pan Gon ini juga cukup mulus, karena mampu mengalahkan Kirgistan dan Taiwan. Ditambah catatan tak terkalahkan di laga ujicoba, termasuk saat menahan imbang Suriah dan Cina jelang Piala Asia 2023, rasanya semua terlihat menjanjikan.

Apalagi, Malaysia berangkat ke Qatar dengan membawa serta 14 pemain diaspora dan naturalisasi, sehingga tim ini tampak sangat kosmopolitan, karena punya banyak pemain berdarah Amerika Selatan, Eropa, Australia dan Afrika. Angka ini menjadi yang terbanyak diantara tim-tim peserta, sekaligus menggambarkan seberapa besar ambisi mereka di turnamen kali ini.

Tapi, ketika turnamen bergulir, Dion Cools dkk malah tampil loyo. Di laga perdana, mereka dibabat Jordania dengan skor 0-4, dan kalah 0-1 dari Bahrain akibat kebobolan gol di menit akhir injury time.

Benar-benar sebuah performa yang jauh panggang dari api. Jangankan meraih poin, mencetak gol saja masih belum bisa.

Akibat dua kekalahan ini, Malaysia menjadi tim ASEAN kedua yang tersingkir setelah Vietnam. Uniknya, Vietnam juga tersingkir setelah kalah dari Indonesia, juga dengan skor 0-1.

Tentu saja, ini menjadi satu pukulan telak buat Malaysia, di tengah tren menanjak mereka bersama Kim Pan Gon. Tapi, performa minor di Qatar justru menunjukkan, kemajuan yang dihadirkan selama ini masih semu, karena kualitas aktual tim ternyata masih biasa saja di turnamen level Asia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline