Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Suwon FC, Tokyo Verdy Jilid II?

Diperbarui: 19 Januari 2024   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bursa transfer bulan Januari 2024, Pratama Arhan pindah dari Tokyo Verdy (Jepang) ke Suwon FC (Korea Selatan). Di Suwon, Pratama Arhan diikat kontrak selama setahun, dengan opsi perpanjangan kontrak selama setahun berikutnya.

Jika melihat profil aktual klubnya, transfer ini menjadi satu peningkatan karier buat sang bek spesialis lemparan jauh, karena Suwon FC sudah rutin berlaga di kompetisi kasta tertinggi Liga Korea Selatan sejak 2021.

Jadi, tim asuhan Kim Eun Jung ini sudah lebih stabil dari Tokyo Verdy, yang baru akan berlaga di kompetisi kasta tertinggi Liga Jepang tahun 2024. Sebelumnya, klub penghuni Stadion Ajinomoto ini terakhir kali berlaga di kasta tertinggi tahun 2008.

Tapi, dengan pengalaman selama di Tokyo Verdy yang minim kesempatan bermain, dan level kualitas kompetisi Liga Korea Selatan dan Jepang yang kurang lebih sama, pertanyaan pun muncul.

Apakah Suwon FC akan jadi Tokyo Verdy jilid II buat Pratama Arhan?

Kalau melihat level kualitas kompetisinya, kemungkinan inj cukup terbuka. Sebelumnya, fenomena ini sempat dialami Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman saat bermain di Eropa.

Mereka kurang berkembang optimal di lapangan, tapi gacor dalam menarik trafik akun media sosial klub. Akibatnya, ketika mereka pulang ke Indonesia, performa dua pemain Timnas Indonesia itu terlihat standar, tidak istimewa tapi tidak buruk untuk ukuran Liga indonesia.

Kalaupun ada poin positif yang bisa diharapkan, itu ada pada jejak kiprah Asnawi Mangkualam di Korea Selatan. Sejak 2021, kapten Timnas Indonesia ini sudah mencatat total lebih dari 60 penampilan bersama Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons.

Kesempatan ini masih ada buat Arhan, karena manajemen Suwon FC disebut-sebut sudah memantau perkembangan sang pemain sejak level junior.

Jadi, ada pertimbangan teknis yang memang jadi faktor terjadinya transfer. Bukan hanya urusan popularitas atau trafik akun media sosial klub.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline