Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Kembalinya Mode "Nanggung" Arsenal

Diperbarui: 2 Januari 2024   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reaksi kekecewaan kapten Arsenal Martin Odegaard setelah kalah 0-2 dalam derbi London dari West Ham United di Stadion Emirates, Jumat (29/12/2023) dini hari WIB. Foto: AFP/HENRY NICHOLLS via KOMPAS.id

Bicara soal performa Arsenal dalam 2-3 musim terakhir, pecinta sepak bola umumnya sepakat, tim dari kota London ini telah berkembang cukup pesat dan mampu kembali kompetitif di papan atas.

Terbukti, setelah mampu menjadi pesaing Manchester City di pacuan juara Liga Inggris musim 2022-2023, tim asuhan Mikel Arteta ini lolos ke fase gugur Liga Champions dan masih bersaing di papan atas Liga Inggris musim 2023-2024.

Dari segi permainan, The Gunners juga memperlihatkan progres positif. Ada ide yang jelas dan konsisten, seperti halnya standar kualitas permainan yang sesuai dengan identitas klub sebagai satu tim papan atas.

Tapi, aneka progres ini ternyata membawa serta satu kelemahan lama Arsenal, khususnya di kompetisi maraton seperti Liga Inggris, yakni level performa yang masih "nanggung".

Dalam artian, meski punya kualitas yang sesuai untuk bersaing di posisi empat besar, tim kesayangan Gooners ini masih belum cukup kuat untuk bersaing di pacuan juara.

Pada musim 2022-2023 lalu, masalah ini terlihat, ketika Bukayo Saka cs tiba-tiba kehabisan bensin di pekan-pekan krusial dan disalip Manchester City. Padahal, mereka sudah cukup lama duduk di pucuk klasemen.

Dengan materi pemain yang didominasi pemain muda, dan performa ngeri Manchester City yang sukses meraih Treble Winner, kegagalan ini mungkin bisa diterima. Malah, Arsenal dianggap punya prospek cerah, karena berkembang pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Apalagi, Tim Meriam London lalu bergerak mendaratkan Declan Rice dari West Ham dengan menggelontorkan dana transfer 105 juta pounds. Prospek cerah ini juga terlihat menjanjikan, karena trofi Community Shield mampu didapat jelang kick off Liga Inggris, setelah mengalahkan Manchester City.

Pada awalnya, prospek cerah yang dihadirkan rival bebuyutan Tottenham Hotspur ini juga terlihat, dari start bagus di awal musim, yang berbuah posisi puncak jelang Natal, segera setelah membendung Liverpool 1-1 di Anfield.

Tapi, begitu memasuki periode Natal, yang notabene merupakan awal puncak periode sibuk Liga Inggris, Arsenal tiba-tiba langsung ambruk, setelah kalah 0-2 dari West Ham dan ditekuk Fulham 1-2 secara beruntun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline