Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Perlunya Manajemen Ekspektasi di Timnas Indonesia

Diperbarui: 24 November 2023   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pemain starter Indonesia berfoto sebelum dimulainya pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Filipina dan Indonesia di Manila pada 21 November 2023. (Dok AFP/JAM STA ROSA via Tribunnews)

Bicara soal Timnas Indonesia, rasanya tak jauh dari ekspektasi tinggi di sekelilingnya. Belakangan, ekspektasi tinggi itu menjadi satu fenomena umum.

Selain karena peringkat FIFA yang cenderung membaik dan kedatangan kombinasi pemain diaspora-klub mancanegara, perbaikan level stamina dan kualitas tim secara umum di bawah arahan Shin Tae-yong telah membuat Timnas Indonesia terlihat menjanjikan.

Ditambah lagi, di bawah komando pelatih asal Korea Selatan itu, Tim Garuda mampu lolos ke putaran final Piala Asia 2023, setelah terakhir kali tampil sebagai salah satu negara tuan rumah di Piala Asia 2007.

Optimisme publik sepak bola nasional pun masih terlihat tinggi, sekalipun dihajar Irak 1-5 dan bermain imbang 1-1 melawan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC. Maklum, dua laga ini merupakan laga tandang.

Dengan sudah meraih satu poin tandang, harapan masih terbuka, jika seluruh laga kandang bisa disapu bersih. Kebetulan, performa Tim Merah Putih di kandang cukup impresif di era eks pelatih Timnas Korea Selatan itu.

Masalahnya, Timnas Indonesia masih punya sebuah PR berupa "mental block" saat bertemu Vietnam (yang akan dihadapi secara beruntun) dan wakil Timur Tengah.

Soal laga menghadapi Vietnam, masalah ini belakangan makin kelihatan. Khususnya sejak sepak bola di Negeri Paman Ho berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, "mental block" saat bertemu wakil Timur Tengah masih terlihat saat menghadapi Irak di laga perdana.

Meski sebenarnya punya rencana taktik dan target awal yang jelas, semuanya langsung berantakan begitu tim kebobolan dua gol, dan semakin kacau di babak kedua. Skor akhir 1-5 sudah cukup menjelaskan semuanya.

Kekacauan ini sempat terjadi juga di kandang Filipina, yang diperparah dengan kesulitan karena harus bermain di lapangan sintetis. Beruntung, Ernando Ari dkk masih mampu memaksakan hasil imbang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline