Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Layanan Streaming Berbayar, Sebuah Catatan

Diperbarui: 15 Agustus 2023   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Netflix. (Foto: KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto)

Di era kekinian, layanan streaming berbayar menjadi satu alternatif hiburan populer. Ditengah makin jenuh dan menurutnya level kualitas sajian tayangan televisi terestrial, platform streaming hadir menjadi satu jawaban ideal.

Satu kelebihan yang membuat platform streaming layak dipilih adalah keleluasaan dalam memilih platform sesuai selera. Bagi yang suka streaming olahraga, bisa memilih paket dari platform dengan spesialisasi ini, begitu juga dengan pecinta Drakor atau tayangan dokumenter.

Saya sendiri memilih untuk membeli paket tayangan streaming Vidio "all screen" selama setahun, dengan pertimbangan harga yang cukup masuk akal, lebih murah dari total harga paket bulanan, dan paket tayangan cukup lengkap. Dari kompetisi liga Indonesia, Liga Inggris sampai Piala Dunia 2022, semua ada.

Sepintas, ini terlihat ugal-ugalan, tapi ternyata cukup bermanfaat, karena bisa jadi solusi sementara di rumah, yang meski sudah beralih ke televisi digital, antenanya masih menggunakan jenis antena tv analog. Jadi, keluarga di rumah bisa ikut menikmati.

Berhubung situasinya belum berubah, saya berencana membeli paket tahunan lagi dalam waktu dekat. Harapannya, ini bisa membantu setidaknya sampai antena tv digital sudah terpasang.

Tapi, dibalik manfaat yang dihadirkan, ada sedikit catatan yang cukup jadi perhatian saya, yakni soal harga paket dan kualitas layanan. 

Pada tahun lalu, harga "early bird" paket "all screen" streaming tahunan Vidio berada di kisaran 475 ribu rupiah, sementara tahun ini sudah menembus angka 720 ribu rupiah (sudah termasuk pajak), atau naik sekitar 50 persen.

Tentu saja, angka ini bukan hasil sulap. Ada berbagai pertimbangan yang menyertai, terutama jika melihat situasi selama setahun terakhir.

Ditambah lagi, dalam posisinya sebagai satu produk kebutuhan tersier, dan positoning Vidio di level harga setara dengan Netflix dan Mola, kenaikan harga ini mungkin terlihat masuk akal. Salah satu  nilai plusnya datang dari tayangan Liga Inggris dan Liga Champions yang hak siarnya (di Indonesia) masih dipegang Vidio.

Tapi, berangkat dari pengalaman tahun lalu, kenaikan harga cukup besar ini bisa jadi satu catatan, karena pada event tertentu (seperti Piala Dunia 2022) konsumen masih harus membayar lagi untuk membeli satu paket khusus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline