Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Kamboja yang "Beda"

Diperbarui: 9 Mei 2023   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skuad Timnas Kamboja U-22 (Tribunnews.com)

Bicara soal cabor sepak bola putra SEA Games 2023, kebanyakan media, khususnya di Indonesia, cenderung menyoroti catatan impresif Timnas U-22. Maklum, dari 3 pertandingan yang sudah dijalani, tim asuhan Indra Sjafrie selalu menang tanpa kebobolan, dan mencetak total 11 gol.

Terlepas dari lawan-lawan yang relatif ringan, jika dibanding Thailand dan Vietnam, memang ada progres menarik dari Marselino Ferdinan dkk, karena mereka mampu tampil konsisten, sekalipun komposisi tim kadang dirotasi untuk mengakali jadwal padat.

Karenanya, optimisme tetap kuat, jelang partai terakhir melawan tuan rumah Kamboja, Rabu (10/5). Kebetulan, secara historis, Tim Garuda punya catatan kemenangan cukup dominan.

Hanya saja, pertandingan ini akan terasa agak lain dari biasanya. Selain karena faktor tuan rumah dan animo penonton, tim asuhan Keisuke Honda ini juga sedang mengejar kesempatan lolos ke semifinal.

Meski tipis, peluang Chou Sinti dkk masih ada. Dengan catatan, mereka mampu mengalahkan Timnas Indonesia U-22, dan Myanmar takluk dari Filipina.

Situasi ini mungkin terdengar tak biasa. Maklum, sebelum berbenah dengan menggandeng JFA (PSSI-nya Jepang) dalam beberapa tahun terakhir, The Angkor Warriors tergolong tim anak bawang di Asia Tenggara, mulai dari level senior sampai junior.

Dengan perkembangan mereka akhir-akhir ini, wajar jika ada sedikit harapan di kubu Kamboja. Apalagi, di ajang Piala AFC, Visakha FC (klub Kamboja) sempat mengalahkan Bali United 5-2.

Secara permainan Timnas senior Kamboja juga mulai mampu mengimbangi Indonesia. Setidaknya, mereka tidak lagi jadi lumbung gol di dua edisi terakhir Piala AFF.

Tapi, entah karena faktor sebagai tuan rumah atau ekspektasi tinggi, situasi tidak biasa ini lalu menghasilkan sebuah optimisme tingkat tinggi.

Saking optimisnya, Sao Sokha, Ketum FFC (PSSI-nya Kamboja) sampai berencana akan mundur jika Kamboja gagal lolos ke semifinal. Rencana ini sempat terjadi setelah kekalahan 0-2 atas Myanmar, sebelum akhirnya dibatalkan atas desakan publik dan Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline