Di era kekinian, konten menjadi satu elemen menarik, yang menawarkan fleksibilitas secara luas, baik bagi mereka yang berkreasi membuat konten atau sebatas menikmati.
Berkat kemajuan teknologi Internet, beragam konten bisa diakses dimana saja dan kapan saja. Apapun minatnya, semua ada dalam genggaman.
Dari segi produktivitas, kemajuan teknologi Internet juga telah menghadirkan satu ruang kreatif bagi para konten kreator untuk berkarya sesuai kemampuan masing-masing. Berkreasi sambil rebahan pun jadi, kalau ide sudah datang.
Dari sinilah, pemasukan bisa didapat, bahkan dalam jumlah besar. Fleksibilitas inilah yang membuat profesi kreator konten belakangan cukup diminati generasi muda.
Maklum, ragam konten yang bisa dibuat begitu banyak, dan bisa disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Yang jago membuat animasi bisa membuat video, yang hobi menulis bisa menulis, dan yang suka menyanyi pun bisa membuat video vokal sendiri.
Potensinya ada dan sangat besar, juga relevan dengan gaya hidup fleksibel era kekinian. Saking besarnya, pemerintah (misalnya melalui Kemenparekraf) banyak menggandeng kreator konten untuk promosi.
Di industri hiburan nasional, audisi pada kontes pencarian bakat belakangan juga mulai membuka ruang untuk audisi online, layaknya wawancara kerja atau rapat daring.
Sebelumnya, jenis audisi ini jarang digunakan, tapi menjadi umum sejak pandemi, dan menjadi satu kanal pencarian bakat yang cukup menarik, karena sifatnya yang fleksibel.
Fleksibilitas ini menjadi satu berkat, karena mempermudah yang sulit. Selama sinyal koneksi lancar, semua aman terkendali.
Tapi, semua fleksibilitas itu bisa berbalik menghambat, jika tidak didukung Internet Provider yang andal. Diluar faktor mati lampu yang memang biasa datang "dari sononya", keandalan Internet Provider kadang ikut menentukan.