Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Setelah Naturalisasi Justin Hubner Batal

Diperbarui: 19 April 2023   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemain timnas U20 Indonesia, Justin Hubner, saat bertanding melawan Perancis dalam laga uji coba di Pinatar Arena, Murcia, Spanyol, Jumat (17/11/2022) dini hari WIB.| Dok. PSSI via Kompas.com 

Dalam sepak bola nasional, khususnya sedekade terakhir, kehadiran pemain naturalisasi menjadi satu warna khas. Ada yang menjadi WNI karena sudah lama tinggal di Indonesia, dan ada juga yang memang punya garis keturunan Indonesia.

Tapi, ada satu kasus yang (seharusnya) bisa jadi satu pelajaran berharga, yakni proses naturalisasi Justin Hubner. Pemain kelahiran Belanda ini awalnya memang berminat serius menjadi WNI, karena kebetulan punya garis keturunan Indonesia.

Proses naturalisasi pemain tim muda Wolverhampton Wanderers ini pun berjalan, tapi rumitnya birokrasi membuat semua terlihat rumit. Batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia juga menghadirkan satu tanda tanya besar.

Ditambah lagi, pemain bernama lengkap Justin Quincy Hubner ini sempat berganti dengan Timnas Belanda U-21, karena memang mendapat panggilan.

Seharusnya, ini sudah jadi kode keras dari si pemain, sekaligus catatan untuk PSSI, tapi narasi di media justru terkesan mengaburkan fakta, bahkan masih saja mengapungkan optimisme.

Maka, bukan kejutan kalau narasi soal "permintaan tak biasa" dari pemain kelahiran tahun 2003 itu muncul di banyak media nasional, seiring batalnya proses naturalisasi Hubner.

Padahal, diluar narasi ini, ada hal lebih mendesak untuk diperbaiki, yakni kualitas sepak bola nasional secara umum.

Justin Hubner, pemain Wolverhampton Wanderers U-21 (Goal.com)

Disadari atau tidak, kebijakan mencari pemain keturunan Indonesia adalah satu hal yang mempertegas adanya masalah di sisi kualitas, karena tidak ada sistem pembinaan pemain muda yang berkualitas. Kompetisi liga kelompok umur saja masih vakum.

Memang, mencari pemain keturunan, lalu mengiming-imingi mereka kesempatan bermain di Timnas Indonesia bisa jadi solusi instan. Tapi, kalau birokrasi dan permasalahan yang ada terlalu rumit, si pemain bisa dan berhak berubah pikiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline