Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Musim Sulit Sadio Mane di Jerman

Diperbarui: 14 April 2023   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sadio Mane dan Leroy Sane| Getty Images via Tribunnews.com

Datang sebagai bintang, tapi menjalani masa sulit dan jadi pesakitan. Begitulah gambaran sederhana dari kiprah Sadio Mane, selama musim pertamanya bersama Bayern Munich.

Soal adaptasi, sebenarnya tidak ada kendala berarti. Bahasa Jerman tidak asing buat pemain gesit itu, karena ia pernah bermain di RB Salzburg (Austria) pada periode tahun 2012-2014. Seperti diketahui, selain punya corak budaya mirip, Austria juga memakai bahasa Jerman sebagai bahasa resmi.

Kalau menurut standar performanya dalam beberapa tahun terakhir, sebenarnya eks pemain Liverpool ini terbilang masih berkontribusi cukup baik bersama Die Roten. Dari 32 penampilan sejauh ini, 11 gol dan 5 assist sudah dicetaknya.

Kontribusi ini masih terbilang cukup bagus, karena Mane sempat absen cukup lama akibat cedera lutut jelang Piala Dunia 2022. Tapi, momen inilah yang rupanya membalik peruntungan sang bintang Timnas Senegal di Bavaria, sekaligus menjadi awal penurunan performa Bayern.

Setelah pulih, ia tampak belum juga menemukan performa terbaik, dan harus rela mendapati ada suasana kisruh di ruang ganti tim, dengan diwarnai drama pencopotan pelatih Julian Nagelsmann yang diganti Thomas Tuchel.

Perubahan situasi, suasana internal kurang kondusif, ditambah dengan performa tim yang naik-turun memang bisa membuat pemain bintang sekalipun merasa tak nyaman.

Ditambah lagi, Mane seperti menanggung tekanan dari dua arah: harapan besar fans Bayern padanya sebagai pengganti Robert Lewandowski yang hengkang ke Barcelona dan persaingan memperebutkan posisi starter di lini depan Die Bayern.

Semuanya menjadi satu kejutan, untuk ukuran seorang pemain yang biasa dirotasi hanya ketika cedera atau ada jadwal sangat padat.

Masalahnya, situasi yang dialami eks pemain Southampton itu jadi semakin rumit, karena Bayern ternyata tidak punya pelatih yang bisa meredam situasi negatif, khususnya ketika temperamen pemain tiba-tiba meledak.

Insiden saat Mane memukul Leroy Sane dalam satu percekcokan usai kalah 0-3 melawan Manchester City di leg pertama perempat final Liga Champions jelas menunjukkan, seberapa rumit situasi ruang ganti raksasa Bundesliga Jerman itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline