Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

La Li Sa, "The Unhidden Gem" dari Jogja

Diperbarui: 5 Februari 2023   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokpri)

Bicara soal spot wisata kekinian di Jogja, deskripsi yang umumnya muncul adalah "hits", "fotogenik", "recommended", "instagrammable" atau kata kunci klasik seperti "rindu" dan "kenangan" (tanpa mantan, karena itu sudah jadi produk merek kopi terkenal).

Banyak spot Wisata Hits Jogja yang viral dan populer, karena punya sisi estetis dan ciri khas masing-masing, tapi tidak semuanya berada di lokasi strategis dan memperhatikan juga sisi aksesibilitas, termasuk bagi pengunjung yang secara fisik berkebutuhan khusus.

Satu dari "tidak semua" spot itu saya jumpai di La Li Sa Farmers' Village (@lalisajogja). Resto yang mengusung konsep "Jogja Rasa Eropa" ini bukan tipikal spot wisata "hidden gem". Malah, ini bisa disebut sebagai "The Unhidden Gem", merujuk pada lokasinya.

Untuk menemukannya, tidak perlu repot-repot "blusukan" terlalu jauh ke daerah terpencil atau masuk gang senggol, karena lokasinya terletak di tepi jalan nasional, dan berada di posisi tengah-tengah antara kota Yogyakarta dan Bandara Yogyakarta International Airport, tepatnya di daerah Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tempat parkirnya pun luas, dan mampu menampung bus wisata ukuran besar.

Sesuai konsepnya, La Li Sa Jogja memang menghadirkan perpaduan nuansa Eropa dan Jogja dalam satu tempat. Bukan hanya dari menu makanan yang menyediakan beragam menu (dari mendoan, gelato sampai pasta) tapi juga dari spot foto dan pemandangan di sekitarnya.

Untuk spot foto dan pemandangan, perpaduan yang ada terbilang unik. Ada area persawahan hijau khas pedesaan di sisi selatan, dan pemandangan Gunung Merapi yang berdiri gagah di sisi utara.

Keduanya berpadu padan dengan spot foto  berkonsep kincir angin dan taman bunga, lengkap dengan lampu penerangan yang mempercantik suasana di malam hari. Tiga perpaduan ini akan sangat optimal di cuaca cerah.

Terang di malam hari (Dokpri)

Karena sebagian besar bangunannya berkonsep "outdoor", La Li Sa jadi satu resto yang cukup akomodatif, baik buat mereka yang perokok maupun bukan perokok.
Para perokok bisa merokok dengan nyaman, sementara mereka yang bukan perokok tidak akan merasa sumpek, karena sirkulasi udara di sini sangat lancar.

Praktis, satu-satunya catatan yang perlu diperhatikan di sini adalah, bagaimana menjaga pelayanan tetap optimal di cuaca hujan atau musim hujan. Seharusnya, ini bisa berjalan seiring waktu, dengan memperhatikan beragam masukan membangun yang datang.

Soal aksesibilitas, khususnya untuk pengunjung yang secara fisik berkebutuhan khusus, La Li Sa sudah cukup mampu menghadirkan rasa aman, karena punya akses jalan datar yang tidak licin di cuaca cerah, seperti saat saya berkunjung, Sabtu (4/2) lalu dalam Event KJOG.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline