Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Sisi Tegas "Calcio", Sebuah Masukan untuk Sepakbola Nasional

Diperbarui: 22 Januari 2023   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juventus, disanksi pengurangan poin karena memalsukan laporan keuangan (AFP/FRANCK FIFE via Bolasport.com.com)

Bicara soal sepak bola Italia atau "Calcio", belakangan lekat dengan tren naik turun. Maklum, meski juara Piala Eropa 2020, Timnas Italia absen di dua edisi Piala Dunia terakhir. Sebuah catatan minor untuk tim juara dunia empat kali.

Dari liganya sendiri, masalah demi masalah selalu saja hadir. Mulai dari skandal judi di awal era 1980-an, Calciopoli tahun 2006, sampai yang terkini kasus pemalsuan laporan keuangan Juventus.

Meski tidak langsung, rentetan masalah ini biasa menghadirkan efek negatif buat klub-klub Liga Italia. Ada sejumlah pemain bintang (terutama dari klub yang tersangkut kasus) hengkang, dan itu mengurangi kekuatan klub.

Imbasnya, sekalipun tim itu masih bisa kompetitif di liga domestik, performa mereka cenderung menurun di level benua. Dari segi daya tarik, kompetisi Negeri Pizza pun jadi terlihat kurang bagus, karena kredibilitas kompetisinya bermasalah.

Alhasil, peringkat liga pun bisa turun, dan jatah tampil di turnamen kontinental otomatis berkurang. Benar-benar fatal.

Tapi, disinilah sisi tegas Liga Italia berbicara. FIGC (PSSI-nya Italia) tak ragu bertindak sangat tegas, sekalipun klub yang terbukti bermasalah dan melanggar adalah klub yang pernah juara di Liga Champions dan menjadi klub tersukses di Italia.

AC Milan pernah didegradasi ke Serie B di awal era 1980-an, begitu juga dengan Juventus tahun 2006. Ketegasan juga kembali didapat Juventus awal tahun 2023, setelah terbukti bersalah dalam pemalsuan laporan keuangan.

Vonis awalnya, Si Zebra dihukum pengurangan 15 poin dan sejumlah petingginya diskors larangan aktif di sepak bola.

Sebenarnya, Bianconeri bisa mengajukan banding. Tapi, karena sudah terbukti bersalah dan melanggar hukum, kecil kemungkinan sanksi itu dihapus total.

Ketegasan seperti ini memang dibutuhkan, dan terbukti cocok dengan permasalahan klasik di Italia: aturan yang celahnya rawan dimanfaatkan dan diakali, memang bisa ditangani dengan penyelidikan mendalam, sehingga sanksi yang datang cukup proporsional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline