Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Kolaborasi Sempurna Dua Lionel

Diperbarui: 14 Desember 2022   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lionel Scaloni dan Lionel Messi (Sportskeeda)

Selangkah lagi menuju kejayaan. Begitulah situasi yang sedang dinikmati Timnas Argentina, setelah mengalahkan Kroasia 3-0 di semifinal Piala Dunia 2022, Rabu (14/12).

Dalam laga ini, Julian Alvarez memang bersinar terang dengan dua golnya, termasuk satu gol solo yang cukup spektakuler di menit ke 39. Pemain Manchester City ini juga menghadirkan penalti yang diceploskan Lionel Messi menjadi gol pembuka.

Tapi, pertandingan ini menjadi satu karya istimewa dari dua Lionel, yang sama-sama jadi "mastermind" tim di dalam lapangan dan area teknik. Benar, mereka adalah Lionel Messi dan Lionel Scaloni.

Lionel Messi, seperti biasa muncul sebagai inspirator permainan tim. Golnya dari titik putih di menit ke-34 berhasil memberi Kroasia pukulan telak. Aksi-aksi individu dan visinya juga membuat wakil Eropa itu kerepotan.

Puncaknya, ketika aksi individunya di menit ke 69 sukses mengecoh Josko Gvardiol dan ditutup dengan assist untuk gol kedua Julian Alvarez. Sekali lagi La Pulga menunjukkan magisnya, tepat saat tim membutuhkan.

Sekalipun Kroasia bukan lawan enteng, kekompakan tim di lapangan, plus ketajaman Julian Alvarez membuat semua jadi lebih mudah buat sang kapten.

Tapi, performa ciamik itu tak lepas dari kontribusi Lionel lain di pinggir lapangan, yakni Lionel Scaloni. Sebagai pelatih, eks pemain Timnas Argentina ini kembali menunjukkan kehebatan taktik adaptifnya.

Setelah sebelumnya sukses meredam dua bek sayap Belanda, kali ini giliran benteng tangguh Kroasia yang dijebolnya. Hebatnya, itu dilakukan bukan dengan meredam 1-2 orang pemain saja, tapi dengan merusak sistem permainan tim lawan secara keseluruhan.

Belajar dari kekalahan Brasil di perempatfinal lalu, secara mengejutkan Tim Tango membiarkan jagoan Balkan itu memegang kendali, dan mendominasi penguasaan bola sejak kick off.

Strategi ini sekilas berisiko, tapi terbukti efektif merusak rencana taktik Zlatko Dalic di kubu lawan. Tim yang biasanya banyak menunggu kesempatan serangan balik dan bermain rapat justru harus kecolongan lewat skema serangan balik cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline