Dua pekan menuju Kompasianival 2022, sejumlah nama kandidat peraih penghargaan di berbagai kategori sudah muncul. Semuanya memang terbukti oke di kategori masing-masing.
Saya pun sempat merasa agak bingung harus pilih siapa. Apalagi, ada cukup banyak nama yang saya kenal.
Untunglah keraguan itu tidak berlarut-larut, karena yang saya pilih rata-rata memang punya ciri khusus. Bahkan ada yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya.
Satu hal lain yang saya apresiasi dari nominasi Kompasianival kali ini adalah, proporsi kandidatnya lebih beragam. Ada yang memang spesialis topik tertentu, bahkan yang memang profesional di bidangnya.
Jadi, potensi kecemburuan pada hal-hal tertentu bisa diminimalkan. Selebihnya, tinggal bagaimana selera Kompasianer dan upaya ekstra para nominee dalam mencari vote dukungan.
Sedikit mirip dengan momen pemilu. Bedanya, di sini kita tahu (setidaknya sedikit) soal sosok kadidatnya, bahkan mungkin ada yang kita kenal secara pribadi.
Dalam beberapa kesempatan, setiap kali ada momen seperti ini, kadang ada nominee yang minta dukungan atau sejenisnya. Tapi, untuk tahun ini, saya mohon maaf, karena sudah lebih dulu menggunakan hak pilih saya
Soal siapa yang menang nanti, silang pendapat mungkin akan muncul. Entah karena beda jagoan atau ada beda pandangan dari para kandidat.
Seharusnya ini normal, karena begitulah dinamikanya. Selebihnya, biar Kompasianer yang memutuskan.
Soal Kompasianival tahun ini, saya sudah pasti absen secara fisik, karena secara kondisi masih belum pulih benar setelah kena flu berat, disamping terkendala jarak dan biaya. Alhasil, Kompasianival 2019 masih jadi penampilan tunggal saya di event Kompasianival versi offline.