Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Maracanazo, Titik Balik Timnas Brasil

Diperbarui: 16 November 2022   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Final Piala Dunia 1950 (Kompas.com)

Bicara soal Piala Dunia, tentu tak lepas dari beragam kisah sejarah di dalamnya. Salah satunya momen "Maracanazo" yang hadir di final Piala Dunia 1950. Momen ini menjadi salah satu titik penting dalam sepak bola Brasil, sebelum mereka menjadi tim yang kita kenal sekarang.

Sesuai namanya, Maracanazo hadir di Stadion Maracana, yang notabene merupakan stadion keramat di Brasil, pada laga penentuan juara Piala Dunia 1950.

Sejak sebelum kick off, euforia sudah lebih dulu mewarnai publik sepak bola Brasil, karena Selecao tampil perkasa sepanjang turnamen. Berbanding terbalik dengan Uruguay yang awalnya tidak terlalu diperhitungkan.

Mengambil format setengah kompetisi, hasil imbang saja sebenarnya sudah cukup untuk membawa Brasil berjaya di rumah sendiri. Tapi, fans jelas berharap lebih.

Makanya, ketika hari pertandingan tiba pada 16 Juli 1950, suporter berbondong-bondong datang ke stadion, hingga stadion penuh sesak. Sejumlah sumber menyebut, ada sekitar 200 ribu penonton hadir, dan jumlah ini masih jadi rekor penonton terbanyak di final Piala Dunia.

Ada harapan besar dari masyarakat, yang bahkan juga diikuti dengan keyakinan Jules Rimet, Presiden FIFA saat itu. Saking yakinnya, pidato kemenangan khusus untuk Brasil dalam bahasa Portugis bahkan sudah disiapkan.

Tapi, alih-alih menambah semangat, situasi yang ada justru tampak membebani mental anak asuh Flavio Costa. Hasilnya, Uruguay mampu membuat kejutan, setelah gol-gol Juan Schiaffino dan Alcides Ghiggia sukses membayar lunas gol Friaca di awal babak kedua. Maracanazo pun hadir dalam kekalahan Brasil atas Uruguay.

Kekalahan 1-2 ini sukses menciptakan satu kejutan terbesar di Piala Dunia, sekaligus hari "tragedi nasional" di Brasil. Akibat tak kuasa menerima kekalahan mengejutkan,  banyak terjadi kematian akibat bunuh diri atau serangan jantung ketika itu.

Saking menyakitkannya, Timnas Brasil di Piala Dunia 1950 ini banyak dilupakan. Bahkan, sampai kehadiran Marcos dan Dida di era 1990-an sampai awal 2000-an, Timnas Brasil sempat tidak pernah diperkuat kiper kulit hitam.

Meski begitu, momen menyakitkan di Maracana juga menghadirkan sisi positif, karena memantik perubahan besar di Timnas Brasil. Dimulai dari pergantian warna jersey (dari putih ke kuning hijau) sampai munculnya generasi baru, yang antara lain dimotori Pele dan Garrincha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline