Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Pelajaran Mahal untuk Timnas U-17

Diperbarui: 11 Oktober 2022   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Libero.id)

Bicara soal Timnas Indonesia, di kelompok umur berapapun, rasanya tak pernah lepas dari harapan besar. Dengan animo yang selalu tinggi, prediksi rasa ekspektasi biasa muncul, begitu juga euforia saat menang.

Tapi, apa yang dialami Timnas U-17 Minggu (9/10) lalu menghadirkan satu pelajaran mahal. Kekalahan 1-5 dari Malaysia membuat kemenangan atas Guam, Uni Emirat Arab dan Palestina jadi percuma.

Selain gagal menjadi juara grup, tim asuhan Bima Sakti ini juga gagal menjadi salah satu runner up grup terbaik, karena kalah selisih gol. Apa boleh buat, mimpi tampil di Piala Asia U-17 pun kandas.

Diluar masalah rotasi pemain dan aspek teknis lainnya yang jadi sorotan, saya sedikit menyoroti masalah mental, yang tampaknya mengganggu tim ini. Dari "hype" berlebihan media sampai sorotan berlebih, semuanya terlihat membebani mental para pemain.

Soal "hype" berlebihan, setidaknya itu terlihat dari julukan "Garuda Asia" yang beberapa kali tersemat pada tim. Kalau referensinya adalah Timnas U-16 angkatan Ernando Ari dkk, mungkin masih relevan,  karena mereka menjadi perempatfinalis Piala Asia U-17 dan juara di beberapa turnamen invitasi plus Piala AFF U-16.

Tapi, untuk tim angkatan Arkhan Kaka, julukan ini rupanya jadi beban berat. Akibatnya, saat menjalani laga penentuan, mereka justru tampil jeblok, dan tenggelam dalam tekanan lawan.

Kalau kata idiom Jawa, mereka mengalami apa yang disebut sebagai "kabotan jeneng" alias menanggung beban nama terlalu berat. 

Pada titik tertentu, si pemilik nama akan dihadapkan pada situasi ketika nama itu tak pantas untuk disandang, entah karena sakit atau mengalami musibah. Inilah salah satu alasan diadakannya "ritual ganti nama" di masa lalu. 

Apa boleh buat, julukan "Garuda Asia" justru terasa memalukan saat ini. Jangankan melangkah jauh, lolos ke Piala Asia U-17 saja tidak bisa. Mungkin, sudah saatnya julukan ini diganti. 

Memang, Arkhan Kaka dkk juara Piala AFF U-16 beberapa waktu lalu. Tapi, kemenangan ini justru jadi sesuatu yang kontraproduktif buat tim, karena telah menghadirkan euforia berlebihan, yang ternyata sangat toksik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline