Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Transfer Casemiro, Sebuah Simbiosis Mutualisme

Diperbarui: 20 Agustus 2022   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Casemiro,  pemain baru Manchester United (Marca.com) 

Bicara soal manuver transfer Manchester United musim panas ini, mungkin terlihat seperti wahana jet coaster, penuh dinamika. Maklum, rumor demi rumor muncul, walau banyak yang tidak terwujud.

Belakangan, jet coaster itu tampak bergerak naik, menyusul resminya transfer Casemiro dari Real Madrid Sabtu (20/8, WIB) ada sedikit kegembiraan hadir di Old Trafford, karena pemain yang kali ini datang adalah peraih 5 titel Liga Champions, dan disebut sebut sebagai salah satu pemain terbaik di posisinya.

Selain karena profilnya yang mentereng di klub, pemain berusia 30 tahun itu juga punya profil sebagai pemain reguler di Timnas Brasil, dengan Fred sebagai tandem di "double pivot" lini tengah selama beberapa tahun terakhir.

Bersatunya duo lini tengah Timnas Brasil ini jelas membawa harapan buat Manchunian, karena pos ini kerap jadi titik lemah. Dengan gaya Casemiro yang biasa bermain lugas, United akhirnya punya lagi seorang "preman" berprofil tinggi di lini tengah, sejak berakhirnya era Roy Keane, hampir dua dekade lalu.

Mungkin, transfer Casemiro ke Manchester United menjadi satu kejutan besar di bursa transfer kali ini. Maklum, seorang pemain yang belum lama ini meraih gelar Liga Champions dan La Liga, dengan level performa masih tinggi, bersedia pindah ke klub yang hanya bermain di Liga Europa.

Tapi, kalau dilihat sekali lagi, transfer ini sebenarnya adalah sebentuk simbiosis mutualisme, antara Real Madrid, Manchester United dan Casemiro itu sendiri. 

Kok bisa?

Bagi Real Madrid, transfer ini datang pada momen tepat. Seiring menuanya trio Modric-Casemiro-Kroos di lini tengah, mereka tampak butuh regenerasi segera. Untuk beberapa tahun terakhir, kehebatan trio "Segitiga Bermuda" ini memang "nggak ada lawan".

Casemiro seorang juara Copa America, Luka Modric peraih Ballon D'Or, sementara  Toni Kroos juara Piala Dunia. Benar-benar sebuah paket lengkap, karena memadukan keindahan teknik, visi bermain, dan kemampuan defensif kelas satu.

Masalahnya, karena usia trio ini sama-sama sudah berkepala tiga, agak berbahaya kalau mereka baru diganti saat performanya sudah benar-benar habis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline