Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Timnas Indonesia Lolos, STY Stay?

Diperbarui: 15 Juni 2022   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shin Tae-yong sukses meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023 (Bolasport.com)

Judul di atas adalah pertanyaan yang muncul di pikiran saya, dan mungkin publik sepak bola nasional pada umumnya, seiring lolosnya Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023, setelah membantai Nepal dengan skor 7-0, Rabu (15/6, dinihari WIB).

Dengan demikian, untuk pertama kalinya sejak tahun 2007, Indonesia akan tampil di putaran final Piala Asia. Bonusnya, Indonesia berpeluang mencalonkan diri sebagai tuan rumah turnamen, menggantikan Tiongkok yang mengundurkan diri.

Bagi saya sendiri, pertanyaan soal masa depan sang pelatih ini muncul, karena Shin Tae-yong mampu membuat Tim Garuda tampil oke di Kualifikasi Piala Asia 2023.

Meski masih ada kekurangan di sana-sini, termasuk adanya rencana PSSI untuk mengevaluasi posisi sang pelatih, nyatanya itu semua justru dapat dibayar tunai lewat hasil bagus di lapangan.

Andai PSSI mau sadar atau minimal punya rasa malu, mereka seharusnya minta maaf dan mau (setidaknya sedikit) mengapresiasi kinerja pelatih asal Korea Selatan itu.

Minimal, sang pelatih dibiarkan bertugas sampai kontraknya selesai tahun 2023 mendatang. Syukur-syukur kalau diperpanjang untuk waktu lama.

Alasannya simpel, di bawah komando eks pelatih Timnas Korea Selatan itu, Timnas Indonesia pelan-pelan terus berkembang di berbagai sisi. Ada skema permainan yang mulai terbangun, daya tahan fisik yang lebih baik, dan mental bertanding lebih kuat di lapangan.

Buktinya, Tim Merah Putih mampu membalikkan keadaan saat melawan Kuwait, dan merespon kekalahan 0-1 atas Jordania dengan kemenangan telak atas Nepal. Sebuah reaksi yang sudah sangat lama tidak ada.

Masalahnya, dengan tingkah petinggi PSSI yang kadang suka "overclaim", seperti saat Witan Sulaeman dkk mengalahkan Kuwait 2-1 di laga perdana kualifikasi, bukan kejutan kalau PSSI akan kembali bertingkah serupa, minimal untuk menutupi kebobrokan yang masih ada.

Maklum, prestasi kali ini adalah lolos ke turnamen tingkat Asia. Bukan lagi sebatas kemenangan di satu pertandingan, tapi kemenangan di satu rangkaian babak kualifikasi, setelah sebelumnya dipaksa menjalani babak play-off kualifikasi lebih dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline