Aksi militer Rusia di Ukraina telah membawa efek domino di berbagai bidang, termasuk olahraga sepak bola, yang seharusnya tidak ada kaitannya dengan politik.
Salah satu yang banyak jadi sorotan adalah nasib Chelsea, yang dibatasi sedemikian rupa oleh FA Inggris dan ditinggal sponsor, karena keterkaitan Roman Abramovich dengan Vladimir Putin, presiden Rusia.
Di tengah sorotan tajam pada Abramovich, ada satu sosok lain, yang belakangan ikut menjadi sorotan, yakni Anatoliy Tymoshchuk, legenda Timnas Ukraina.
Pada Jumat (11/3) lalu, UAF (PSSI-nya Ukraina) memutuskan untuk melarangnya aktif di sepak bola nasional Ukraina dan menghapus namanya dari sepak bola Ukraina.
Bukan cuma itu, UAF akan coba melobi UEFA, untuk bisa mencopot lisensi kepelatihan eks pemain Shakhtar Donetsk. Sebuah perlakuan yang cukup menyeramkan buat seorang legenda Timnas mereka sendiri.
Padahal, dirinya adalah pemegang rekor tampil terbanyak di Timnas Ukraina (144 kali). Bersama Si Biru-Kuning, eks gelandang bertahan ini juga sempat tampil di Piala Dunia 2006 (perempatfinalis) dan tampil di dua edisi Piala Eropa (2012 dan 2016).
Kok bisa?
Penyebabnya, rekan seangkatan Andriy Shevchenko di Timnas Ukraina ini memilih diam sejak konflik meletus. Tidak ada komentar apapun yang terlontar darinya. Ini dianggap UAF "mencoreng citra sepak bola Ukraina dan melanggar kode etik".
Dari segi netralitas, sikap Tymoshchuk sebenarnya bisa dimengerti, karena sepak bola seharusnya tidak dicampuradukkan dengan masalah politik, sepanjang tidak ada politisasi.
Pada saat bersamaan, Andriy Voronin (rekan seangkatannya di Timnas Ukraina) telah memilih hengkang dari posisi asisten pelatih Dynamo Moskow dan mengungsi ke Jerman, segera setelah eks pemain Liverpool ini mengkritisi Vladimir Putin.