Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Saat Liverpool Bungkam Peragu

Diperbarui: 17 Februari 2022   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen gol Roberto Firmino ke gawang Inter Milan (detik.com)

Jelang leg pertama babak perdelapan final Liga Champions, antara tuan rumah Inter Milan vs Liverpool, Kamis (17/2, dinihari WIB) banyak komentar psywar muncul dari Italia, yang tentu saja mendukung Inter, sang juara bertahan Liga Italia.

Mulai dari Marco Materazzi (legenda Inter) yang mengungkit momen "treble winner" tahun 2010, yang pada prosesnya mengalahkan Chelsea di perdelapan final, Paolo Di Canio (legenda Lazio) yang menyebut Virgil Van Dijk sebagai titik lemah Liverpool, sampai Fabio Capello (pelatih legendaris Italia) yang menyebut Liverpool bisa dikalahkan.

Saat pertandingan berlangsung, psywar ini tampaknya membuat Inter tampil percaya diri. Meski kalah penguasaan bola, tim asuhan Simone Inzaghi mampu menekan habis pertahanan Si Merah, dengan mengandalkan umpan-umpan langsung ke jantung pertahanan lawan.

Tapi, Virgil Van Dijk yang disebut sebagai "titik lemah" justru menjadi satu kekuatan tangguh. Duetnya bersama Ibrahima Konate sukses meredam ancaman duet lini depan Si Ular, yang diisi Edin Dzeko-Lautaro Martinez.

Saat menyerang balik, Liverpool yang mengandalkan trio Jota-Mane-Salah di lini depan, sebenarnya juga tak kalah set. Tapi, trio bek tengah Bastoni-De Vrij-Skriniar mampu tampil disiplin.

Alhasil, babak pertama berakhir dengan skor kacamata. Tampaknya, Nerazzurri memang sudah mengantisipasi taktik serangan balik cepat ala Klopp, meski sebenarnya pelatih asal Jerman itu membuat kejutan, dengan menurunkan Thiago Alcantara dan Harvey Elliott di tengah.

Tapi, situasi buntu ini mampu direspon dengan baik, dengan memaksimalkan jatah lima pergantian pemain. Dimulai dari masuknya Roberto Firmino di awal babak kedua, dan disusul dengan masuknya Jordan Henderson, Naby Keita, dan Luis Diaz jelang satu jam pertandingan.

La Beneamata sebenarnya sempat mencetak gol lewat tendangan Edin Dzeko. Sayangnya, gol pemain asal Bosnia Herzegovina itu dianulir karena sudah terjebak offside.

The Kop pelan-pelan mampu mengontrol situasi. Situasi semakin menguntungkan, karena Inzaghi baru mulai merespon, dengan memasukkan Alexis Sanchez di menit ke 70, menggantikan Lautaro Martinez.

Hasilnya, kebuntuan pun pecah di seperempat jam terakhir pertandingan, dengan umpan silang dari kedua bek sayap kembali hadir sebagai kunci, seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline