Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Resolusi di Lintasan Waktu

Diperbarui: 6 Januari 2022   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Liputan6.com)

"Resolusi"

Itulah satu kata, yang paling banyak kudengar sejak tahun baru datang. Ada yang membuat satu, sepuluh, dan entah berapa lagi.

Aku?

Aku hanya butuh satu hal sederhana, yang akan membuat satu tahun yang buruk pun punya satu kemajuan.

Tahun lalu, aku masih bisa sangat bersyukur, karena meski berkali-kali mengalami "ghosting" dan bertemu kekacauan demi kekacauan, tahun itu adalah masa perbaikan dari tahun kembar.

Di tahun kembar, kekacauan memang sudah datang sejak hari pertama. Hujan deras semalam suntuk, banjir, dan pagebluk menghancurkan segalanya. Tapi, aku tetap bisa membereskan semua urusan, dan membawa pulang apa yang menjadi hakku.

Mungkin, situasinya tak sebagus milik orang lain. Ada yang menikah, punya rumah, karier sukses, punya banyak anak. Tapi, bukankah hidup itu relatif?

Ketika tahun baru akhirnya datang lagi, aku sudah terlanjur malas untuk membuat seribu satu resolusi. Cukup satu, sederhana saja, dan bisa membuat semua terasa melegakan.

Ini seperti kafein dalam secangkir kopi murni, yang bereaksi dan bermutasi menjadi dopamin, jika diminum oleh orang yang sedang tertekan. Dialah obat tidur dengan rasa yang nikmat. Dalam pekatnya, kopi juga meninggalkan rasa khas yang tahan lama. Ada rasa coklat, buah-buahan, bahkan wine.

Mungkin, cara pandangku ini membuat motivator merasa tak berguna, bahkan menangis histeris karenanya. Terlalu suram, walau sebenarnya baik-baik saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline