Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Imbang Rasa Menang

Diperbarui: 16 Desember 2021   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kompas.com)

Imbang rasa menang. Begitulah gambaran sederhana dari aksi Timnas Indonesia, saat bermain imbang tanpa gol melawan Vietnam, di fase grup Piala AFF 2020, Rabu (15/12).


Secara permainan, pertandingan yang berlangsung di Bishan Stadium ini kurang bisa dinikmati. Vietnam memang mendominasi permainan, dan membuat 20 tembakan, tapi kreativitas mereka benar-benar buntu, karena hanya menghasilkan satu tembakan ke gawang.

Penyebabnya, para pemain Indonesia bermain sangat disiplin. Mereka benar-benar mampu menutup rapat ruang tembak tim asuhan Park Hang Seo.

Strategi ini sangat cerdas, karena ternyata mampu mengekspos kelemahan sang juara bertahan. Meski punya build-up permainan dan akurasi umpan bagus, tendangan jarak jauh mereka jauh dari meyakinkan.

Di sisi lain, tim asuhan Shin Tae-yong juga hanya mencatat satu tembakan. Itupun tidak on target. Memang, strategi serangan balik jadi andalan, tapi akurasi umpan yang kurang baik membuatnya sering patah.

Alhasil, Tim Merah Putih hanya bisa bertahan dan membatasi ruang gerak lawan di area pertahanan sendiri. Strategi ini ternyata berhasil, karena kreativitas lawan jadi mandek.

Jika tekanan Vietnam diibaratkan sebagai gelombang banjir, maka strategi defensif Tim Garuda bisa dianggap sebagai dam yang kokoh, karena terbukti tak bisa ditembus.

Karenanya, pertandingan di Stadion Bishan, Singapura ini hanya bisa dinikmati secara taktik. Walaupun agak membosankan, kedua tim menampilkan plus-minus bertolak belakang.

Indonesia bagus dalam hal bertahan, tapi tidak dalam hal akurasi umpan, terutama umpan panjang. Sementara itu, Vietnam bagus dalam hal akurasi umpan dan membangun serangan, tapi minim kreativitas.

Satu kesamaan dari keduanya adalah, buruknya kualitas penyelesaian akhir. Masalah ini sebenarnya bisa dimaklumi, karena pelatih kedua tim, yang sama-sama dari Korea Selatan sudah saling memahami dan mampu mengantisipasi taktik masing-masing.

Jadi, skor kacamata menjadi hasil yang wajar. Hasil ini serasa kekalahan bagi Tim Bintang Emas, karena mereka begitu mendominasi jalannya pertandingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline