Sempurna. Inilah satu kata yang tepat, untuk menggambarkan bagaimana performa Timnas Belanda, saat menghajar Turki dengan skor 6-1, Rabu (6/9, dinihari WIB), dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Johan Cruyff Arena.
Disebut demikian, karena tim asuhan Louis Van Gaal mampu membuat Tim Bulan Sabit Bintang menderita sepanjang pertandingan. Gol pertama bahkan langsung hadir di menit pertama, setelah Davy Klaasen sukses menuntaskan assist Memphis Depay.
Dominasi penguasaan bola dan alur permainan yang mantap, membuat mereka sukses mengkudeta puncak klasemen sementara grup G dengan mudah.
Padahal, dalam pertemuan sebelumnya, Turki mampu menghajar Belanda dengan skor 4-2, berkat inspirasi trigol Burak Yilmaz. Tapi kekalahan itu mampu dibayar lunas di Amsterdam, berkat inspirasi trigol Memphis Depay.
Penampilan sempurna De Oranje kali ini memang mencengangkan. Mereka mampu tampil dinamis, dan membuat tim asuhan Senol Gunes kocar-kacir di Amsterdam. Hakan Calhanoglu dkk sampai harus bermain dengan sepuluh orang sejak akhir babak pertama.
Penyebabnya, Caglar Soyuncu mengantongi kartu kuning kedua, akibat melanggar Davy Klaasen di kotak terlarang. Tanpa bek Leicester City ini, pekerjaan Turki jadi semakin berat. Satu-satunya pelipur lara mereka datang dari gol Cengiz Under di masa injury time babak kedua.
Sebaliknya, Tim Oranye mampu merajalela dengan taktik menyerang ala Van Gaal. Selain Depay dan Klaasen, Donyell Malen dan Guus Til ikut mencatat nama di papan skor.
Penampilan cemerlang Memphis Depay dkk benar-benar membuat Timnas Belanda seperti terlahir kembali. Racikan taktik eks mentor Jose Mourinho inl terbukti ampuh, dan keberaniannya menurunkan pemain muda mampu membuat tim terlihat lebih segar, berkat paduan pemain muda dan senior yang pas.
Selain menurunkan Malen dan Guus Til (22 tahun), Si Tulip Besi juga memberi debut kepada Devyne Rensch, bek berusia 18 tahun dari klub Ajax Amsterdam. Mereka mampu berpadu apik dengan pemain-pemain senior seperti Virgil Van Dijk, Daley Blind dan Gini Wijnaldum.
Di bawah mistar, penyegaran juga dilakukan eks pelatih Manchester United, dengan menurunkan Justin Bijlow, kiper berusia 23 tahun dari klub Feyenoord Rotterdam. Sebelumnya, hal ini jarang terlihat, karena nama-nama senior seperti Maarten Stekelenburg, Tim Krul dan Jesper Cilessen biasa jadi langganan
Ini menjadi satu sinyal bagus, karena apa yang selama ini hilang di Timnas Belanda telah ditemukan lagi, yakni racikan taktik dan perpaduan pemain muda-senior yang pas.
Menariknya, ini membuktikan, strategi ala Van Gaal, yang sempat diolok-olok media Inggris sebagai "strategi berputar-putar" memang masih belum habis, bahkan terbukti ampuh.