Bicara soal kompetisi, regulasi tentunya menjadi satu hal yang lekat dengannya. Dari beberapa regulasi yang ada, aturan batasan gaji dan kuota pemain asing paling banyak dibahas, karena memang bersifat fundamental.
Diantara semua reguler itu, ada satu yang kadang luput dari sorotan, yakni aturan soal nomor punggung pemain. Di liga-liga Eropa, klub awalnya dibatasi hanya boleh mengenakan nomor punggung 1 sampai 11 untuk pemain starter.
Belakangan, aturan itu dihapus, dan menjadi lebih fleksibel. Dalam perkembangannya, ada beberapa aturan atau kebijakan berbeda mengenai ini.
Sebagai contoh, di Liga Italia, kiper kedua biasanya memakai nomor punggung 12. Sebuah klub bisa juga "mempensiunkan" nomor punggung tertentu, dengan pertimbangan masing-masing.
Di AC Milan misalnya, ada nomor punggung 3 dan 6 yang dipensiunkan, untuk menghormati loyalitas dan kiprah cemerlang Paolo Maldini, dan Franco Baresi. Sepanjang kariernya, mereka hanya bermain di Milan.
Langkah serupa juga dilakukan Inter Milan, yang mempensiunkan nomor punggung 3 dan 4 atas nama Giacinto Facchetti dan Javier Zanetti
Di Napoli, ada nomor punggung 10 yang dipensiunkan atas nama Diego Maradona, berkat kiprah cemerlangnya bersama Si Putri Duyung.
Bukan hanya karena prestasi, tragedi juga bisa jadi penyebab nomor punggung dipensiunkan. Di Livorno misalnya, nomor punggung 25 dipensiunkan atas nama Piermario Morosini, yang meninggal akibat serangan jantung saat bertanding.
Ini berbeda dengan La Liga Spanyol, yang menetapkan nomor punggung 13 dan 25 sebagai nomor punggung untuk kiper cadangan.
Lebih lanjut, pemain tim inti di klub La Liga diwajibkan memakai nomor punggung 1 sampai 25. Nomor punggung selanjutnya digunakan untuk pemain muda dari tim akademi.