Masih abu-abu. Begitulah gambaran umum tentang kick off Liga 1, setelah PSSI melalui Sekjen Yunus Nusi menyebut Liga 1 akan kick off tanggal 20 Agustus mendatang, Selasa (3/8) lalu.
Disebut demikian, karena belakangan PT LIB selaku operator kompetisi, belakangan menyebut, tanggal kick off Liga 1 masih bersifat tentatif, alias dapat berubah sewaktu-waktu.
Penyebabnya, kebijakan PPKM yang saat ini masih dijalankan oleh pemerintah masih belum jelas ujungnya. Seperti diketahui, penentuan kabar soal PPKM diperpanjang atau tidak, belakangan rutin disampaikan tiap minggu.
Jika ternyata PPKM masih saja diperpanjang, rasanya akan sulit untuk tetap memaksakan Liga 1 kick off sesuai rencana awal.
Memang, ada penurunan kasus harian akhir-akhir ini, tapi berhubung angkanya masih lumayan besar, keraguan jelas masih ada. Apalagi, para pemain dan ofisial tim peserta masih belum jelas kabarnya, apakah mereka sudah divaksin dosis lengkap semua atau belum.
Jangan lupa, akibat ketidakjelasan kick off kompetisi, ada banyak klub yang meliburkan tim, supaya bisa berhemat. Akibatnya, para pemain tak bisa berlatih dengan maksimal, kondisi mereka pun akan tidak optimal.
Sebenarnya, sudah ada persiapan dalam bentuk turnamen pra-musim Piala Menpora. Sayang, ketidakpastian soal tanggal pasti kick off Liga 1 membuatnya terlihat mubazir.
Satu lagi hal yang menjadi perhatian adalah soal ketertiban suporter. Jika PSSI dan PT LIB tak bisa mengatur atau konsisten dengan wacana laga tanpa penonton, ini bisa jadi masalah.
Berhubung sebagian warga negara kita belum benar-benar terbudaya untuk tertib, wajar jika keberadaan suporter di stadion bisa jadi perhatian. Jangan lupa, persentase vaksinasi di negara ini belum cukup tinggi, untuk membentuk kekebalan kolektif.
Berhubung situasinya (masih) serba abu-abu, saya melihat keputusan PSSI ini belum sepenuhnya terukur. Ada kesan terburu-buru, karena sudah ada teguran dari AFC dan FIFA, untuk segera menggulirkan kompetisi.