Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Reuni Jose Mourinho dan Calcio

Diperbarui: 5 Mei 2021   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jose Mourinho (Goal.com)

Pada Selasa (4/5) AS Roma membuat sebuah gebrakan. Segera setelah mengumumkan kepergian pelatih Paulo Fonseca (Portugal) di akhir musim ini, mereka mengumumkan nama pelatih baru tim untuk musim depan.

Bukan Maurizio Sarri atau Massimiliano Allegri, tapi Jose Mourinho lah yang terpilih, dengan ikatan kontrak selama tiga tahun. Tentunya, ini sangat mengejutkan, bahkan bagi kebanyakan Romanisti sekalipun.

Disebut demikian, karena Si Serigala terakhir kali dilatih pelatih berprofil tinggi di awal dekade 2000-an. Tepatnya, saat Fabio Capello membesut tim yang antara lain diperkuat trio Gabriel Batistuta, Vincenzo Montella dan Francesco Totti.

Selebihnya, bukan nama yang sementereng Don Fabio. Banyak pemain berkualitas datang dan pergi. Praktis, satu-satunya hal yang benar-benar mengakrabi mereka adalah inkonsistensi.

Disebut demikian, karena I Giallorossi kadang susah ditebak. Pada satu musim, mereka bisa lolos ke semifinal Liga Champions, tapi pada musim lainnya, mereka gagal finis di zona Liga Champions.

Pada kesempatan lain, mereka pernah jadi pesaing Scudetto atau juara Coppa Italia, tapi mereka malah melempem di musim berikutnya. Benar-benar seperti jet coaster.

Terlepas dari akhir muramnya bersama Tottenham Hotspur, jejak prestasi Mourinho sebagai pelatih sarat pengalaman tetap jadi poin plus tersendiri.

Lagipula, pelatih asal Portugal ini mampu mengantar The Lilywhites ke final Piala Liga Inggris, untuk pertama kalinya sejak enam tahun terakhir. Bukan prestasi buruk untuk ukuran tim yang sempat terkena turbulensi.

Jika melihat kultur sepak bola Italia dan gaya main Mourinho yang sama-sama cenderung defensif, ini seperti sebuah reuni. Kebetulan, eks pelatih FC Porto ini pernah merasakan Treble Winner bersama Inter Milan, tim yang belum lama ini meraih Scudetto.

Tentunya, kesamaan karakter dan catatan manis yang pernah dihasilkan The Special One di Italia adalah kombinasi yang dibutuhkan Roma.

Di sisi lain, meski tak terduga, manuver Roma kali ini sebenarnya sangat terukur. Mereka mencari pelatih berkualitas yang sedang menganggur, dan pas dengan proyek dan kondisi kantong mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline