Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Tahun Macam Apa Ini?

Diperbarui: 26 Desember 2020   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (freepik.com)

Judul di atas adalah satu pertanyaan reflektif paling relevan, dari tahun 2020. Tahun yang jika meminjam istilah adik saya, adalah tahun paling "AFK", karena kebanyakan orang lebih banyak dipaksa diam di rumah nyaris sepanjang tahun.

Saya sendiri mengalami kesulitan tepat sejak tahun baru datang. Sekembalinya dari Yogyakarta jelang malam pergantian tahun hujan besar menyambut, tak lama setelah kereta tiba di Stasiun Gambir.

Hujan ini mengguyur sepanjang malam. Lumayan, bisa irit AC. Tapi, esok paginya, ada banjir besar yang mengepung ibukota.

Sebenarnya, daerah indekos saya di daerah Karet Belakang tidak kebanjiran. Tapi, karena daerah sekitarnya banjir, sisa libur akhir tahun saya akhirnya dihabiskan dengan hibernasi di kamar kost tersayang.

Setelahnya,ada intensitas hujan cukup tinggi selama beberapa pekan, khususnya pada akhir pekan. Saya jadi heran, sejak kapan langit jadi sobat ambyar?

Oke, situasi memang kembali normal, segera setelah puncak musim penghujan lewat. Saya bisa kembali keluyuran naik ojol, menengok saudara di akhir pekan seperti biasa. Sayang, itu ternyata cuma sebentar.

Hujan dan banjir itu hanya "gerbang neraka" menuju neraka sesungguhnya bernama virus Corona. Virus yang bermula dari Wuhan (China) ini benar-benar menyusahkan, karena punya dampak lanjutan berjuta rasanya, seperti jatuh cinta.

Ada PSBB berjilid-jilid, seperti kue lapis legit. Ada juga pemotongan gaji seperti minyak goreng, dua kali penyaringan.

Dalam keseharian, imbas pandemi memang sukses memaksa banyak orang hidup seperti Patrick Star si bintang gendut, di rumah batu. Menghabiskan waktu sepanjang hari di rumah selama berbulan-bulan, waktu yang lebih dari cukup untuk menambah personel di kartu keluarga.

Mungkin, ini salah satu alasan mengapa angka kelahiran bayi di masa pandemi cukup tinggi. Bukan kejutan juga kalau banyak bocah punya nama bernuansa Corona, buat kenang-kenangan.

Jika ada bagian paling menyebalkan yang harus saya sebut di masa pandemi, khususnya sepanjang tahun ini, bagian itu adalah berjubelnya informasi soal pandemi. Mulai dari yang penting, sampai tidak penting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline