Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Antara Bielsa dan Nominasi FIFA

Diperbarui: 1 Desember 2020   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kiri ke kanan: Kapten Leeds United, Liam Cooper; Pelatih Marcelo Bielsa; dan pemilik klub, Andrea Radrizzani, berpose dengan trofi Divisi Championship 2019-2020. (TWITTER.com/LUFC)

Jelang bulan Desember, FIFA mengeluarkan lima nama kandidat nominasi Pelatih Terbaik tahun 2020, untuk kategori sepak bola pria. Mereka adalah Hansi Flick (Bayern Munich), Julen Lopetegui (Sevilla), Zinedine Zidane (Real Madrid), Marcelo Bielsa (Leeds United) dan Jrgen Klopp (Liverpool).

Jika melihat prestasi nama-nama diatas, Hansi Flick jelas menjadi kandidat terkuat. Maklum, eks asisten pelatih Timnas Jerman ini berhasil meraih Treble Winner bersama Die Roten di musim 2019/2020.

Prestasi tiga nama lainnya juga tak kalah oke. Klopp sukses mengakhiri 30 tahun puasa gelar Liga Inggris Liverpool, Zidane berhasil membawa Real Madrid juara La Liga, setelah berantakan di tahun sebelumnya, dan Lopetegui berhasil membawa Sevilla juara Liga Europa, setelah sempat gagal total di Real Madrid.

Jika dibandingkan Bielsa, prestasi mereka berempat jelas lebih prestisius, karena mereka berhasil meraih trofi juara di kompetisi level atas. Levelnya jelas tak sebanding dengan capaian El Loco, yang hanya meraih trofi Championship Division Inggris bersama Leeds United musim lalu.

Inilah yang membuat kening sebagian orang tercenung, saat nama pelatih asal Argentina ini masuk daftar. Ia seperti kurcaci yang terselip di antara para raksasa.

Apalagi, Leeds saat ini masih nyaman di papan tengah klasemen sementara Liga Inggris. Meski permainan mereka enak ditonton, masih ada kekurangan di sana-sini yang perlu dibenahi.

Tak sedikit pula yang menganggap, masuknya nama eks pelatih Athletic Bilbao hanyalah buah dari pemberitaan masif khas media Inggris. Benar, sejak kedatangannya di Leeds, pelatih yang dikagumi Pep Guardiola ini memang tak luput dari pemberitaan.

Mulai dari kasus "spygate", momen sportif saat dirinya membiarkan Aston Villa mencetak gol balasan, sampai status "cult hero" nya di mata suporter The Whites, semua tak terlewatkan. Bahkan, insiden saat melawan Villa turut membawa eks pelatih Lille meraih "Fair Play Award" dari FIFA.

Di sini  akan terlalu aneh rasanya, jika juara kompetisi kasta kedua disandingkan langsung dengan juara liga top kasta tertinggi di Eropa, atau pemenang kompetisi antarklub Eropa.

Tapi, meski terlihat jomplang, terselipnya nama Bielsa di daftar kandidat nominasi pelatih terbaik tahun 2020 versi FIFA justru melegakan. Mengapa?

Karena, FIFA kali ini lebih objektif, karena tak melihat prestasi hanya berdasarkan prestise kompetisi dan hasil akhir, tapi melihat semua secara utuh dari segi olahraga. Dalam hal ini, FIFA melihat capaian Bielsa bersama Leeds juga dari prosesnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline